Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Sosial Bijak Tanpa Msg

Perancangan ini dilatar belakangi oleh kepedulian penulis tentang tingginya penggunaan dan konsumsi MSG (Monosodium Glutamate) di wilayah Yogyakarta. Kesadaran masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta akan adanya pengaruh buruk dari konsumsi MSG terhadap kesehatan masih sangat rendah. Sampai saat i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KURNIAWAN, Erik
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yogyakarta 2016
Subjects:
MSG
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33651
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Perancangan ini dilatar belakangi oleh kepedulian penulis tentang tingginya penggunaan dan konsumsi MSG (Monosodium Glutamate) di wilayah Yogyakarta. Kesadaran masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta akan adanya pengaruh buruk dari konsumsi MSG terhadap kesehatan masih sangat rendah. Sampai saat ini masyarakat masih belum memahami bagaimana menggunakan zat tambahan MSG ke dalam makanan secara bijak dan tepat. Selain itu, makanan kemasan, makanan instan, makanan cepat saji yang memiliki kandungan MSG tinggi masih banyak dikonsumsi dalam frekuensi yang relatif sering. Meskipun bagi sebagian orang MSG tidak menjadi masalah untuk dikonsumsi, namun telah terbukti bahwa MSG dapat memicu resiko dan berbagai macam penyakit seperti hipertensi, gangguan jantung, stroke, autis (anak), kanker. Tidak adanya sosialisasi tentang bagaimana penggunaan MSG serta apa dampak negatif yang dihasilkan dari konsumsi MSG yang berlebih dan konsumsi dalam jangka waktu yang panjang, menjadi salah satu pendorong bagi penulis untuk menciptakan kampanye sosial “Bijak Tanpa MSG”. Perancangan kampanye ini merupakan sebuah upaya untuk menjawab permasalahan dengan menyajikan sebuah pesan dan informasi dalam bentuk yang kreatif melalui bentuk iklan layanan masyarakat yang terarah dan menyeluruh (integrated). Dalam perancangan ini menggunakan metode analisis target audience yaitu consumer insight, consumer journey, personifikasi target audience yang juga dimatangkan dengan metode 5W+1H (what, who, why, where, when, dan how). Media dipilih telah didasarkan pada consumer journey atau kebiasaan target audience berkontak langsung dengan media terpilih. Consumer insigh akan membantu menghadirkan efektifitas pesan apa yang akan disampaikan, sedangkan metode 5W+1H dapat membantu untuk proses berpikir kreatif dan pengembangan solusi. Kampanye sosial ini diharapkan akan memberikan dampak berupa pencerahan dan kesadaran dari target audience baik itu anak muda, para orang tua, penjual makanan, agar mulai memperhatikan, mengurangi, atau bahkan mengantisipasi kandungan MSG yang masuk dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Kepedulian terhadap kesehatan pribadi, keluarga, maupun orang lain diharapkan akan tetap terjaga sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat untuk masa depan. Diharapkan juga dapat membantu mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010.