Strategi Pengelolaan Museum Dirgantara Mandala Sebagai Destinasi Wisata Pendidikan Di Yogyakarta
Museum tidak lagi disebut sebagai tempat menyimpan barang-barang usang, tetapi sebagai tempat wisata pilihan. Salah satunya museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta merupakan museum pesawat terbang terlengkap dan terbesar di Indonesia. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya menikmati sebagai tempat wi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33740 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Museum tidak lagi disebut sebagai tempat menyimpan barang-barang usang, tetapi sebagai tempat wisata pilihan. Salah satunya museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta merupakan museum pesawat terbang terlengkap dan terbesar di Indonesia. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya menikmati sebagai tempat wisata, namun akan mendapat wawasan tambahan ilmu pengetahuan sejarah, khususnya sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Banyaknya objek wisata yang ditawarkan di kota Yogyakarta, akan menjadi tantangan tersendiri bagi museum-museum yang ada. Travel dialogue merupakan komunitas museum yang saling bersinergi melakukan promosi di sekolah-sekolah untuk menarik wisata pendidikan dengan mengunjungi museum. Berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi museum untuk berkembang menjadi tempat wisata pendidikan. Pada penelitian ini menganalisis pengelolaan Museum Dirgantara Mandala sebagai destinasi wisata pendidikan, baik dari segi faktor internal dan eksternal serta indikator yang diukur menggunakan analisis SWOT. Pada pengukurannya dapat dilihat melalui pembobotan, dan peringkat dari para key persons, kemudian dituangkan pada matriks IE yang menunjukan nilai faktor internal 2,85 dan faktor eksternal 2,52 keduanya bertemu pada sel V dengan arahan strategi hold and maintaint serta kebijakan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Sedang pada kuadran analisis SWOT faktor internal pada kuadran 0,52 dan eksternal pada kuadran 0,41 keduanya bertemu pada kuadran I yaitu expansion mendukung strategi offensif, yang diwujudkan kedalam bentuk pengembangan pasar, integrasi horizontal dan integrasi ke belakang. Hasil dari penelitian ini merekomendasikan bagi pengelola Museum Dirgantara Mandala untuk mengembangkan produk dan penetrasi pasar, untuk menjadi tujuan wisata pendidikan dan mengembangkan brand image kepada masyarakat. |
---|