Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik

Djoko Pekik adalah salah satu pelukis anggota Sanggar Bumi Tarung yang berhasil melewati masa-masa sulit sebagai eks tahanan politik. Sebagai seniman sosialis ia tetap konsisten mempertahankan ideologinya dalam menciptakan karya-karya seni yang berpihak pada realitas masyarakat bawah, dan peduli aka...

Full description

Saved in:

Bibliographic Details
Main Author:	PUTRA, Edy Semara
Format:	Tugas Akhir
Language:	Indonesian
Published:	PPS ISI Yogyakarta 2016
Subjects:	ikonografis SENI LUKIS Djoko Pekik TES/SL
Online Access:	http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33743
Tags:	Add Tag No Tags, Be the first to tag this record!

PINJAM

id	isilib-33743
record_format	oai_dc
spelling	isilib-337432017-05-29T12:59:00Z Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik PUTRA, Edy Semara ikonografis SENI LUKIS Djoko Pekik PPS ISI Yogyakarta 2016 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33743 - TES/SL/Put/k/2016 Djoko Pekik adalah salah satu pelukis anggota Sanggar Bumi Tarung yang berhasil melewati masa-masa sulit sebagai eks tahanan politik. Sebagai seniman sosialis ia tetap konsisten mempertahankan ideologinya dalam menciptakan karya-karya seni yang berpihak pada realitas masyarakat bawah, dan peduli akan kondisi sosial-politik bangsa. Hal ini dapat ditandai dari karya lukisnya yang berjudul Go To Hell Crocodile, diyakini sarat makna yang disampaikan melalui simbol-simbol yang digambarkan pada wujud visual lukisan. Untuk mengungkap makna simbol lukisan, terdapat tiga persoalan yang perlu dikemukakan dalam penelitian ini yakni (1) aspek tekstual lukisan, (2) tema dan konsep terwujudnya lukisan, dan (3) latar belakang Djoko Pekik melukis buaya raksasa yang berujung pada pengungkapan makna simbolik lukisan. Untuk mengurai persoalan tersebut, maka digunakan pendekatan ikonografis dari Erwin Panofsky yang akan diuraikan berdasarkan tiga tahapan, yaitu deskripsi pra-ikonografis, analisis ikonografis, dan interpretasi ikonologis. Menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif analitik dan interpretatif, meliputi beberapa tahapan, yaitu penentuan sampel, pengumpulan data (studi kepustakaan, wawancara dan observasi), analisis data, serta penyusunan laporan penelitian. Aspek tekstual lukisan pada tahap deskripsi pra-ikonografis menunjukkan bahwa wujud lukisan Go To Hell Crocodile menggambarkan drama penyerangan oleh massa rakyat yang mengancam buaya raksasa yang sedang mengeruk dan menghisap isi perut bumi, masih tetap mempertahankan gaya emosi atau ekspresionisme dengan menampilkan figur-figur masyarakat bawah sebagai gaya pribadi Djoko Pekik, dan telah diaplikasikannya sejak bergabung dengan Sanggar Bumi Tarung. Pada tahap analisis ikonografis terungkap tema lukisan, yaitu drama penyerangan masyarakat bawah atas kebuasan kaum kapitalisme yang menghisap kekayaan alam Indonesia. Konsep dasar lukisan yaitu tentang perjuangan hidup melawan kezaliman, dalam konteks ini adalah eksploitasi kapitalisme atas alam. Berdasarkan pandangan hidup dan latar belakang sosial seniman pada tahap interpretasi ikonologis, terungkap bahwa buaya raksasa yang dilukis Djoko Pekik merupakan bentuk simbolis dari kaum kapitalis yang memiliki sifat menyerupai buaya, yaitu buas, jahat, kuat, dan menakutkan. Nilai simbolik lukisan mengungkap kegeraman Djoko Pekik dan rakyat Indonesia atas kebuasan kaum kapitalis yang menghisap, yang selama ini bercokol dan menguasai kekayaan alam Indonesia. Yogyakarta xi, 100 hal.: ilus.; 30 cm. TES/SL http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution	Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection	Perpustakaan Yogyakarta
language	Indonesian
topic	ikonografis SENI LUKIS Djoko Pekik TES/SL
spellingShingle	ikonografis SENI LUKIS Djoko Pekik TES/SL PUTRA, Edy Semara Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik
description	Djoko Pekik adalah salah satu pelukis anggota Sanggar Bumi Tarung yang berhasil melewati masa-masa sulit sebagai eks tahanan politik. Sebagai seniman sosialis ia tetap konsisten mempertahankan ideologinya dalam menciptakan karya-karya seni yang berpihak pada realitas masyarakat bawah, dan peduli akan kondisi sosial-politik bangsa. Hal ini dapat ditandai dari karya lukisnya yang berjudul Go To Hell Crocodile, diyakini sarat makna yang disampaikan melalui simbol-simbol yang digambarkan pada wujud visual lukisan. Untuk mengungkap makna simbol lukisan, terdapat tiga persoalan yang perlu dikemukakan dalam penelitian ini yakni (1) aspek tekstual lukisan, (2) tema dan konsep terwujudnya lukisan, dan (3) latar belakang Djoko Pekik melukis buaya raksasa yang berujung pada pengungkapan makna simbolik lukisan. Untuk mengurai persoalan tersebut, maka digunakan pendekatan ikonografis dari Erwin Panofsky yang akan diuraikan berdasarkan tiga tahapan, yaitu deskripsi pra-ikonografis, analisis ikonografis, dan interpretasi ikonologis. Menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif analitik dan interpretatif, meliputi beberapa tahapan, yaitu penentuan sampel, pengumpulan data (studi kepustakaan, wawancara dan observasi), analisis data, serta penyusunan laporan penelitian. Aspek tekstual lukisan pada tahap deskripsi pra-ikonografis menunjukkan bahwa wujud lukisan Go To Hell Crocodile menggambarkan drama penyerangan oleh massa rakyat yang mengancam buaya raksasa yang sedang mengeruk dan menghisap isi perut bumi, masih tetap mempertahankan gaya emosi atau ekspresionisme dengan menampilkan figur-figur masyarakat bawah sebagai gaya pribadi Djoko Pekik, dan telah diaplikasikannya sejak bergabung dengan Sanggar Bumi Tarung. Pada tahap analisis ikonografis terungkap tema lukisan, yaitu drama penyerangan masyarakat bawah atas kebuasan kaum kapitalisme yang menghisap kekayaan alam Indonesia. Konsep dasar lukisan yaitu tentang perjuangan hidup melawan kezaliman, dalam konteks ini adalah eksploitasi kapitalisme atas alam. Berdasarkan pandangan hidup dan latar belakang sosial seniman pada tahap interpretasi ikonologis, terungkap bahwa buaya raksasa yang dilukis Djoko Pekik merupakan bentuk simbolis dari kaum kapitalis yang memiliki sifat menyerupai buaya, yaitu buas, jahat, kuat, dan menakutkan. Nilai simbolik lukisan mengungkap kegeraman Djoko Pekik dan rakyat Indonesia atas kebuasan kaum kapitalis yang menghisap, yang selama ini bercokol dan menguasai kekayaan alam Indonesia.
format	Tugas Akhir
author	PUTRA, Edy Semara
author_facet	PUTRA, Edy Semara
author_sort	PUTRA, Edy Semara
title	Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik
title_short	Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik
title_full	Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik
title_fullStr	Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik
title_full_unstemmed	Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik
title_sort	kajian ikonografis lukisan go to hell crocodile karya djoko pekik
publisher	PPS ISI Yogyakarta
publishDate	2016
url	http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33743
_version_	1741200002610364416

Kajian Ikonografis Lukisan Go To Hell Crocodile Karya Djoko Pekik

Similar Items