Figur Yesus Dalam Wayang Wahyu Suatu Kajian Dari Aspek Visualisasinya
Agama memang berpotensi besar dalam mengatur segala tingkah laku manusia diberbagai aspek kehidupan. Selain itu agama juga mempunyai hubungan yang erat dan mendasari terciptanya suatu kesenian. Hubungan antara agama atau aliran keagamaan dengan seni akan tercermin dan mengarah pada konteks estetika...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
ISI Yogyakarta
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33949 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Agama memang berpotensi besar dalam mengatur segala tingkah laku manusia diberbagai aspek kehidupan. Selain itu agama juga mempunyai hubungan yang erat dan mendasari terciptanya suatu kesenian. Hubungan antara agama atau aliran keagamaan dengan seni akan tercermin dan mengarah pada konteks estetika yang mengandung makna simbolis spiritual dalam karya seni, maka perwujudan kesenian dibuat berdasarkan ide, bentuk, dan gaya dasar kepercayaan.Salah satu hasil penerapan karya seni yang mengandung makna simbolis spiritual tersebut adalah wayang Wahyu atau biasa disebut wayang Katolik, wayang Kristiani, atau wayang Bible. Wayang Wahyu pada dasarnya adalah pengembangan dari wayang kulit Purwa. Sumber ceritanya berasal dari kitab suci umat Katolik/Kristen atau sering disebut Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Wayang Wahyu lahir pada 2 Februaari 1960 dan diprakarsai oleh Bruder Thimotheus L. Wignyosoebroto, Surakarta, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini akan banyak membahas tentang wayang kulit Purwa gagrag Yogyakarta dan gagrag Surakarta. Penelitian inimenggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan mengkaji, mendeskripsikan, dan menganalisis tentang beranekaragam figur Yesus dalam wayang Wahyu yang ada di Surakarta dan Yogyakarta. Sasaran penelitian ini adalah Yayasan Pangudi Luhur Surakarta (Yayasan Wayang Wahyu), Paguyuban Bhuana Alit (Galeri Wayang Wahyu), Museum Sonobudoyo Yogyakarta, dan beberapa dalang wayang Wahyu. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengilustrasian figur Yesus dalam wayang Wahyu dibuat selaras dengan tingkat pemahaman, latar belakang dan kapasitas kreatif masing-masing senimannya. Berdasarkan pandangan diatas, figur Yesus diilustrasikan dan diolah dengan persepsi dan sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi karakter yang diterapkan adalah sama yaitu menggambarkan sosok Yesus sesuai yang mereka yakini. Saran untuk peneliti selanjutnya yang sama-sama bertujuan meneliti tentang perupaan wayang Wahyu adalah menindaklanjuti aspek visual dan filosofi gunungan wayang Wahyu yang bentuknya memang tidak hanya satu macam; meneliti tokoh-tokoh utama dalam wayang Wahyu selain Yesus, misalnya Maria, Daud, Musa, dll; meneliti tentang Yesus dengan berbagai wanda, dari periode kelahiran, periode anak-anak, periode pelayanan, periode penyaliban, dan periode kebangkitan; meneliti tentang Figur Yesus ciptaan seniman maupun dalang selain yang sudah penulis teliti; dan mengkerucutkan maksud para dalang maupun seniman wayang Wahyu tentang perbedaan-perbedaan dalam hal perupaan dalam satu wilayah atau satu gagrag saja. |
---|