Formulasi Strategi Pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo
Museum Huta Bolon adalah sebuah perkampungan di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang memiliki perpaduan potensi alam dan budaya sehingga dibuka menjadi museum umum. Penurunan tingkat kunjungan wisatawan dalam empat tahun terakhir berdampak pada pengelolaan museum tersebut. Diperlukan strategi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yk.
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33997 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Museum Huta Bolon adalah sebuah perkampungan di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang memiliki perpaduan potensi alam dan budaya sehingga dibuka menjadi museum umum. Penurunan tingkat kunjungan wisatawan dalam empat tahun terakhir berdampak pada pengelolaan museum tersebut. Diperlukan strategi pengembangan sebagai upaya mengalokasikan sumber daya dan potensi yang dimiliki dalam meningkatkan performa dan produktifitas pengelolaannya untuk dapat kembali menarik minat kunjungan wisatawan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal dalam upaya pengembangan museum, kemudian merumuskan formulasi strategi pengembangan Museum Huta Bolon. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis menggunakan analisis SWOT. Temuan dalam penelitian ini menghasilkan (1) Berdasarkan Matriks IFAS, pengelola Museum Huta Bolon Simanindo kurang merespon faktor internal (2,374), sementara berdasarkan Matriks EFAS, pengelola Museum Huta Bolon Simanindo merespon faktor eksternal dengan baik (2,659). (2) Posisi pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo melalui Matriks IE menunjukkan Hold and Maintain (Jaga dan Pertahankan) karena berada pada posisi V. Strategi yang dapat dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. (3) Berdasarkan kuadran analisis SWOT, pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo menunjukkan posisi pada kuadran I (0,94; 0,46) sehingga diperlukan pemilihan strategi berupa pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi vertikal (depan / belakang), integrasi horizontal, diversifikasi konsentrik. (4) Berdasarkan Matriks SWOT, pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo menunjukkan bahwa pemilihan strategi berupa penggunaan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman (ST). (5) Strategi besar (grand strategy) pengembangan Museum Huta Bolon Simanindo mengarah pada peningkatan yang mencakup enam sektor pengembangan meliputi Pemasaran, Produksi, Keuangan, R & D (Research & Development), SDM dan CSR (Corporate Social Responsibility). |
---|