Branding tempat : membangun kota, kabupaten, dan provinsi berbasis identitas

City branding atau branding kota merupakan perangkat baru dalam pembangunan wilayah untuk meningkatkan daya saing menghadapi kompetisi global. Sebagai perangkat,branding kota adalah kelanjutan dari pemasaran tempat (place marketing), yang telah dilakukan banyak kota - kota dunia. Branding dan pemasa...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: YANANDA, M Rahmat
格式: Buku Teks
语言:Indonesian
出版: Makna Informasi 2014
主题:
700
在线阅读:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34148
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
PINJAM
实物特征
总结:City branding atau branding kota merupakan perangkat baru dalam pembangunan wilayah untuk meningkatkan daya saing menghadapi kompetisi global. Sebagai perangkat,branding kota adalah kelanjutan dari pemasaran tempat (place marketing), yang telah dilakukan banyak kota - kota dunia. Branding dan pemasaran tempat berkembang sejalan dengan globalisasi. Dan city branding bukanlah praktik manajemen baru dalam penyelenggaraan kota. Praktik - praktik pemasaran kawasan atau lokasi telah diterapkan untuk menjual destinasi (wisata), kawasan industri, dan perumahan. Pemasaran tempat menjadi penting penting karena globalisasi ekonomi telah menjadikan kota sebagai nodal strategis. Buku ini terbagi dalam 5 bab : Bab 1 membahas tentangperkembangan pembangunan kota yang meliputi dominasi perkotaan, pembangunan kota, spesialisasi dan tipologi kota dan kawasan perkotaan, perencanaan kota, city branding dan kepemimpinan. Bab 2 membicarakan tentang citra dan identitas kota meliputi mengapa kota butuh citra ?, brand dan place branding, membangun identitas kota, kerangka kerja brand tempat, teknik branding kota : apakah cukup dengan slogan ?, pengukuran identitas dan brand kota, membangun brand kota, membangun identitas. Bab 3 tentang evaluasi citra kota membahas citra kota di indeks, kota menurut persepsi pemangku kepentingan kota, citra kota di media, cara lain menilai citra kota, studi kasus : citra Jakarta, Bandung dan Surabaya di Media , epilog. Bab 4 mengenai pengalaman kota dengan city branding menjelaskan tentang new york, Paris, Kuala Lumpur, Hong Kong, Singapura, Accra. Bab 5 menjelaskan tentang branding tempat di Indonesia menjelaskan tentang otonomi daerah, manajemen publik, paradigma baru manajemen publik, penduduk kota : warga (citizens), konsumen dan pelanggan, penerapan city branding.