BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI

Sejak ditemukannya prinsip untuk mengamati proyeksi citra objek yang masuk melalui celah kecil didalam ruangan gelap, dunia fotografi terus berkembang. Teknik pengamatan proyeksi citra didalam ruang gelap tersebut dikenal dengan istilah camera obscura. Cara sederhana tersebut menjadi cikal bakal pen...

Full description

Saved in:

Bibliographic Details
Main Author:	ANDREA, Novan Jemmi
Format:	Tugas Akhir
Language:	Indonesian
Published:	PPS ISI Yk. 2016
Subjects:	fotografi, camera obscura, bangunan cagar budaya NONE
Online Access:	http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34606
Tags:	Add Tag No Tags, Be the first to tag this record!

PINJAM

id	isilib-34606
record_format	oai_dc
spelling	isilib-346062017-07-27T14:22:16Z BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI ANDREA, Novan Jemmi fotografi, camera obscura, bangunan cagar budaya PPS ISI Yk. 2016 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34606 TES/FT/And/b/2016 Sejak ditemukannya prinsip untuk mengamati proyeksi citra objek yang masuk melalui celah kecil didalam ruangan gelap, dunia fotografi terus berkembang. Teknik pengamatan proyeksi citra didalam ruang gelap tersebut dikenal dengan istilah camera obscura. Cara sederhana tersebut menjadi cikal bakal pengembangan teknologi lain dibidang fotografi seperti kamera dan lensa. Proses pemotretan yang semakin mudah dengan teknologi digital saat ini akhirnya memungkinkan berbagai bentuk visual dihasilkan dari kegiatan ini.Perjalanan waktu melintasi jaman yang dilalui oleh teknologi fotografi menjadi latar belakang dan menjadi penghubung dari proyek penciptaan karya fotografi ekspresi yang menggunakan bangunan-bangunan cagar budaya sebagai obyeknya. Perubahan jaman yang dilalui bangunan cagar budaya yang eksis hingga saat ini tentunya membawa dampak tersendiri, misalnya saja kerusakan akibat bergama hal. Kondisinya saat ini menyiratkan dampak dari perubahan dinamika kehidupan masyarakat disekitarnya.Penciptaan karya fotografi ini dilakukan dengan prinsip kerja camera obscura melalui penggunaan kotak gelap yang dilengkapi lubang kecil dan dipadukan dengan teknologi fotografi digital modern yaitu kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) sebagai alat pemotretan. Selain itu, digunakan pula kertas daur ulang yang diletakkan sedemikian rupa didalam kotak gelap sebagai media tempat proyeksi citra obyek dipantulkan. Tujuan dari penggunaan dan penempatan kertas daur ulang ini adalah untuk menampakkan efek distorsi bentuk serta menonjolkan perpaduan warna dan tekstur pada hasil foto. Foto-foto yang dibuat dan ditampilkan menjadi sarana penyampaian ide dan gagasan kondisi bangunan cagar budaya yang memprihatinkan sekaligus diharapkan dapat menggugah kesadaran dan kepedulian banyak pihak untuk menjaga kelestarian bangunan cagar budaya. Yogyakarta, PPS ISI Yogyakarta xii, 120 hal., ilus., lamp.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution	Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection	Perpustakaan Yogyakarta
language	Indonesian
topic	fotografi, camera obscura, bangunan cagar budaya NONE
spellingShingle	fotografi, camera obscura, bangunan cagar budaya NONE ANDREA, Novan Jemmi BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI
description	Sejak ditemukannya prinsip untuk mengamati proyeksi citra objek yang masuk melalui celah kecil didalam ruangan gelap, dunia fotografi terus berkembang. Teknik pengamatan proyeksi citra didalam ruang gelap tersebut dikenal dengan istilah camera obscura. Cara sederhana tersebut menjadi cikal bakal pengembangan teknologi lain dibidang fotografi seperti kamera dan lensa. Proses pemotretan yang semakin mudah dengan teknologi digital saat ini akhirnya memungkinkan berbagai bentuk visual dihasilkan dari kegiatan ini.Perjalanan waktu melintasi jaman yang dilalui oleh teknologi fotografi menjadi latar belakang dan menjadi penghubung dari proyek penciptaan karya fotografi ekspresi yang menggunakan bangunan-bangunan cagar budaya sebagai obyeknya. Perubahan jaman yang dilalui bangunan cagar budaya yang eksis hingga saat ini tentunya membawa dampak tersendiri, misalnya saja kerusakan akibat bergama hal. Kondisinya saat ini menyiratkan dampak dari perubahan dinamika kehidupan masyarakat disekitarnya.Penciptaan karya fotografi ini dilakukan dengan prinsip kerja camera obscura melalui penggunaan kotak gelap yang dilengkapi lubang kecil dan dipadukan dengan teknologi fotografi digital modern yaitu kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) sebagai alat pemotretan. Selain itu, digunakan pula kertas daur ulang yang diletakkan sedemikian rupa didalam kotak gelap sebagai media tempat proyeksi citra obyek dipantulkan. Tujuan dari penggunaan dan penempatan kertas daur ulang ini adalah untuk menampakkan efek distorsi bentuk serta menonjolkan perpaduan warna dan tekstur pada hasil foto. Foto-foto yang dibuat dan ditampilkan menjadi sarana penyampaian ide dan gagasan kondisi bangunan cagar budaya yang memprihatinkan sekaligus diharapkan dapat menggugah kesadaran dan kepedulian banyak pihak untuk menjaga kelestarian bangunan cagar budaya.
format	Tugas Akhir
author	ANDREA, Novan Jemmi
author_facet	ANDREA, Novan Jemmi
author_sort	ANDREA, Novan Jemmi
title	BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI
title_short	BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI
title_full	BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI
title_fullStr	BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI
title_full_unstemmed	BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI
title_sort	bangunan cagar budayasebagai objek penciptaan fotografi ekspresi
publisher	PPS ISI Yk.
publishDate	2016
url	http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34606
_version_	1741200169045590016

BANGUNAN CAGAR BUDAYASEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN FOTOGRAFI EKSPRESI

Similar Items