Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran

Candi Ganjuran adalah sebuah tempat peribadatan Katolik yang berlokasi di Yogyakarta; dibangun oleh keluarga Schmutzer, pemilik pabrik gula dari Belanda, dari tahun 1927 hingga 1930 dalam bentuk sebuah candi Hindu. Namun demikian, candi itu tidak mendapat perhatian dari umat Katolik sehingga tidak t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BRAMASTI, Antonius Padua Danang
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2016
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34728
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-34728
record_format oai_dc
spelling isilib-347282017-08-14T14:35:44Z Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran BRAMASTI, Antonius Padua Danang social proses Candi Ganjuran , dunia seni PPS ISI Yogyakarta 2016 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34728 Tes/SL/Bra/p/2016 Candi Ganjuran adalah sebuah tempat peribadatan Katolik yang berlokasi di Yogyakarta; dibangun oleh keluarga Schmutzer, pemilik pabrik gula dari Belanda, dari tahun 1927 hingga 1930 dalam bentuk sebuah candi Hindu. Namun demikian, candi itu tidak mendapat perhatian dari umat Katolik sehingga tidak terawat dan menjadi tempat bermain anak-anak. Baru pada tahun 1990, Romo Tomo membuat candi itu sebagai tempat peziarahan dengan membuat serangkaian kegiatan yang berpusat pada candi tersebut. Tulisan ini mengkaji proses sosial dalam pencarian makna pada tempat peribadatan Katolik yang berbentuk candi Hindu dan mengambil Candi Ganjuran sebagai studi kasus. Penelitian ini memiliki empat tahap. Pertama, menjelaskan proses sosial awal yang terjadi sehingga menyebabkan munculnya tempat pemujaan Katolik dengan bentuk candi Hindu. Kedua, menjelaskan proses sosial berikutnya sehingga candi tersebut kemudian tidak mendapat tempat di hati umat Katolik dan mengalami ‘tidur panjang’. Ketiga, menjelaskan proses sosial yang terjadi sehingga kemudian tempat itu dapat bangkit dari tidurnya dan menjadi tempat peziarahan yang terkenal. Keempat, menjelaskan apa dampak sosial dalam pencarian makna Candi Ganjuran bagi umat Katolik, khususnya dalam masyarakat Jawa. Kajian ini menggunakan teori sosiologi seni dari Howard S. Becker (Art World, 2008) yang berfokus pada konsep patronase, distribusi seni, dan konvensi. Kajian ini dibantu dengan pendekatan sejarah (Kartodirjo, 1992) dan teori makna dari Husserl (Smith, 2007). Metode dalam penelitian ini adalah dengan mengkaji dokumen, mewawancarai mereka yang terlibat dalam perkembangan Candi Ganjuran, dan observasi lapangan. Yogyakarta xiv, 136 hal.: ilus.: lamp.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic social proses
Candi Ganjuran
, dunia seni
NONE
spellingShingle social proses
Candi Ganjuran
, dunia seni
NONE
BRAMASTI, Antonius Padua Danang
Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran
description Candi Ganjuran adalah sebuah tempat peribadatan Katolik yang berlokasi di Yogyakarta; dibangun oleh keluarga Schmutzer, pemilik pabrik gula dari Belanda, dari tahun 1927 hingga 1930 dalam bentuk sebuah candi Hindu. Namun demikian, candi itu tidak mendapat perhatian dari umat Katolik sehingga tidak terawat dan menjadi tempat bermain anak-anak. Baru pada tahun 1990, Romo Tomo membuat candi itu sebagai tempat peziarahan dengan membuat serangkaian kegiatan yang berpusat pada candi tersebut. Tulisan ini mengkaji proses sosial dalam pencarian makna pada tempat peribadatan Katolik yang berbentuk candi Hindu dan mengambil Candi Ganjuran sebagai studi kasus. Penelitian ini memiliki empat tahap. Pertama, menjelaskan proses sosial awal yang terjadi sehingga menyebabkan munculnya tempat pemujaan Katolik dengan bentuk candi Hindu. Kedua, menjelaskan proses sosial berikutnya sehingga candi tersebut kemudian tidak mendapat tempat di hati umat Katolik dan mengalami ‘tidur panjang’. Ketiga, menjelaskan proses sosial yang terjadi sehingga kemudian tempat itu dapat bangkit dari tidurnya dan menjadi tempat peziarahan yang terkenal. Keempat, menjelaskan apa dampak sosial dalam pencarian makna Candi Ganjuran bagi umat Katolik, khususnya dalam masyarakat Jawa. Kajian ini menggunakan teori sosiologi seni dari Howard S. Becker (Art World, 2008) yang berfokus pada konsep patronase, distribusi seni, dan konvensi. Kajian ini dibantu dengan pendekatan sejarah (Kartodirjo, 1992) dan teori makna dari Husserl (Smith, 2007). Metode dalam penelitian ini adalah dengan mengkaji dokumen, mewawancarai mereka yang terlibat dalam perkembangan Candi Ganjuran, dan observasi lapangan.
format Tugas Akhir
author BRAMASTI, Antonius Padua Danang
author_facet BRAMASTI, Antonius Padua Danang
author_sort BRAMASTI, Antonius Padua Danang
title Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran
title_short Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran
title_full Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran
title_fullStr Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran
title_full_unstemmed Proses Sosial dalam Pencarian Makna pada Tempat Peribadatan Katolik yang Berbentuk Candi Hindu dengan Studi Kasus Candi Ganjuran
title_sort proses sosial dalam pencarian makna pada tempat peribadatan katolik yang berbentuk candi hindu dengan studi kasus candi ganjuran
publisher PPS ISI Yogyakarta
publishDate 2016
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34728
_version_ 1741200192252674048