Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya

Tulisan ini mengupas kesenian tari topeng yang ada di Kabupaten Indramayu sebagai pelestarian dan pengembangan Topeng Pamindo di Indramayu oleh Wangi Indriya, Jawa Barat. Seni tradisi merupakan unsur kesenian yang menjadi bagian dari masyarakat setempat, juga sebagai pengekspresian yang dituangkan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NOVITASARI, Tri
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34848
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-34848
record_format oai_dc
spelling isilib-348482017-08-30T14:50:15Z Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya NOVITASARI, Tri Wangi Indriya pengembangan Pelestarian Topeng Pamindo FSP ISI Yogyakarta 2015 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34848 STPKJ/Nov/p/2015 Tulisan ini mengupas kesenian tari topeng yang ada di Kabupaten Indramayu sebagai pelestarian dan pengembangan Topeng Pamindo di Indramayu oleh Wangi Indriya, Jawa Barat. Seni tradisi merupakan unsur kesenian yang menjadi bagian dari masyarakat setempat, juga sebagai pengekspresian yang dituangkan kedalam karya. Sehingga karya tersebut menjadi bagian dan akan terus lestari dan berkembang sesuai kebutuhan jamannya oleh para pelaku seni dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, adanya faktor ekstern dan intern. Faktor ekstern yaitu dengan masuknya berbagai jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari seperti gaya Nargi, gaya Tarip serta Rasinah ataupun gaya lainnya. Sedangkan faktor intern yaitu timbulnya gagasan-gagasan baru dari Wangi Indriya untuk melestarikan sekaligus mengembangkan Topeng Pamindo. Asumsi dasar Ben Suharto mengatakan bahwa perubahan kualitatif yaitu perubahan yang berhubungan erat dengan kualitas seni dengan cara memperkaya unsur-unsur yang sudah ada yang disesuaikan dengan tingkat kemajuan jaman tanpa mengurangi nilai-nilai yang sudah ada. Dengan demikian, terdapat fenomena pelestarian yang terus berlanjut serta pengembangan yang dilakukan oleh Wangi Indriya. Topeng Pamindo salah satu kesenian tari topeng yang hadir di wilayah Cirebon dan berkembang ke wilayah Indramayu.Masyarakat juga menilai bahwa tari topeng diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam. Kemudian kesenian itu berkembang dan menjadi 5 tarian pokok, Panji, Pamindo, Rumyang, Tumenggung, dan Klana. Dalam kaitannya sebuah peristiwa dengan seni pertunjukan ditonjolkan dalam pelestarian yang sejak lama dilakukan pewarisan serta ajaran para orang tua dalang kepada keturunannya, juga sejarah awal yang merupakan adanya suatu gaya baru yang ditimbulkan bertemunya gaya lama (Tarip) dan gaya (Rasinah) sebagai cikal bakal pengembangan Topeng Pamindo oleh Wangi Indriya Yogyakarta xvi, 121 hal.: ilus., lamp., 30 cm STPKJ http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Wangi Indriya
pengembangan
Pelestarian
Topeng Pamindo
STPKJ
spellingShingle Wangi Indriya
pengembangan
Pelestarian
Topeng Pamindo
STPKJ
NOVITASARI, Tri
Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya
description Tulisan ini mengupas kesenian tari topeng yang ada di Kabupaten Indramayu sebagai pelestarian dan pengembangan Topeng Pamindo di Indramayu oleh Wangi Indriya, Jawa Barat. Seni tradisi merupakan unsur kesenian yang menjadi bagian dari masyarakat setempat, juga sebagai pengekspresian yang dituangkan kedalam karya. Sehingga karya tersebut menjadi bagian dan akan terus lestari dan berkembang sesuai kebutuhan jamannya oleh para pelaku seni dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, adanya faktor ekstern dan intern. Faktor ekstern yaitu dengan masuknya berbagai jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari seperti gaya Nargi, gaya Tarip serta Rasinah ataupun gaya lainnya. Sedangkan faktor intern yaitu timbulnya gagasan-gagasan baru dari Wangi Indriya untuk melestarikan sekaligus mengembangkan Topeng Pamindo. Asumsi dasar Ben Suharto mengatakan bahwa perubahan kualitatif yaitu perubahan yang berhubungan erat dengan kualitas seni dengan cara memperkaya unsur-unsur yang sudah ada yang disesuaikan dengan tingkat kemajuan jaman tanpa mengurangi nilai-nilai yang sudah ada. Dengan demikian, terdapat fenomena pelestarian yang terus berlanjut serta pengembangan yang dilakukan oleh Wangi Indriya. Topeng Pamindo salah satu kesenian tari topeng yang hadir di wilayah Cirebon dan berkembang ke wilayah Indramayu.Masyarakat juga menilai bahwa tari topeng diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam. Kemudian kesenian itu berkembang dan menjadi 5 tarian pokok, Panji, Pamindo, Rumyang, Tumenggung, dan Klana. Dalam kaitannya sebuah peristiwa dengan seni pertunjukan ditonjolkan dalam pelestarian yang sejak lama dilakukan pewarisan serta ajaran para orang tua dalang kepada keturunannya, juga sejarah awal yang merupakan adanya suatu gaya baru yang ditimbulkan bertemunya gaya lama (Tarip) dan gaya (Rasinah) sebagai cikal bakal pengembangan Topeng Pamindo oleh Wangi Indriya
format Tugas Akhir
author NOVITASARI, Tri
author_facet NOVITASARI, Tri
author_sort NOVITASARI, Tri
title Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya
title_short Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya
title_full Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya
title_fullStr Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya
title_full_unstemmed Pelestarian Dan Pengembangan Topeng Pamindo Di Indramayu Oleh Wangi Indriya
title_sort pelestarian dan pengembangan topeng pamindo di indramayu oleh wangi indriya
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2015
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34848
_version_ 1741200215145185280