Gerbang Penyadaran
Semenjakpascakolonialtanda-tandaadanyapergeseranfungsiAlun-alun Selatan Yogyakarta telahterbaca.Tempat yang duluhanyauntukanggotakeluargadanprajuritKeraton Yogyakarta kinimenjadiruangpublik.Nilaihistorisdanfilosofissedikit demi sedikittergerus, ditambahbanyakberdatangannyawisatawandomestikmaupunmanc...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34857 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-34857 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-348572017-08-31T10:33:00Z Gerbang Penyadaran SARI, Ni Luh Pangestu Widya ruang publik Alun-alun Selatan gerbang penyadaran PPS ISI Yogyakarta 2016 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34857 TES/SG/Sar/g/2016 Semenjakpascakolonialtanda-tandaadanyapergeseranfungsiAlun-alun Selatan Yogyakarta telahterbaca.Tempat yang duluhanyauntukanggotakeluargadanprajuritKeraton Yogyakarta kinimenjadiruangpublik.Nilaihistorisdanfilosofissedikit demi sedikittergerus, ditambahbanyakberdatangannyawisatawandomestikmaupunmancanegara.Salah satupenyebabnyadisinyaliradalahdipupuknyamitos-mitossebagaikomoditas.Publikberbondong-bondongberdatanganbukanuntukmengetahuinilai-nilaisejarah yang membesarkantempattersebut, namunhanyauntukmenjajakimitositu, mencarihiburan, dantentunyaberjualan.Semuahal yang tersaji di dalamnyalebihditekankanpadaaspekwisata, hiburan, danpemenuhanekonomimasyarakatsetempat.Pun demikian, tidaksepenuhnyaAlun-alun Selatan menjaditidakbernilaipositiflagi, dengandiciptakannyakaryasenigrafis di manaAlun-alun Selatan danpubliksebagaiobjekpenciptaan yang disajikantidakhanyasecarakonvensionaltapijugadiinstalasi, merupakansebuahgerbangpenyadaran demi ajegnyanilai-nilai lama yang terkandung di sana. Tidakhanyapenciptakaryasaja, publik yang turutdilibatkandalam proses penciptaankarya (partisipatoris) jugadiharapkanmampuberkontemplasidansadarakankualitasbudaya lama yang adapadatempattersebut, dan agar tidakterseretmenjadiberhalaakibatmitos-mitos yang ada di Alun-alun Selatan. Karyasenigrafisinijugadiharapkanmampumemperkenalkandanlebihmengakrabkanpublikdenganduniasenisebagaisalahsatu media yang jugabersifatinformatifdanpersuasif.Metode yang diterapkanpadapenciptaaniniadalaheksplorasi-observasi, yang diperolehdaripengalamanpribadidanpublik, improvisasiataueksperimentasidanpembentukan, di dalamnyajugaditerapkanmetodesmashinscopedanbrainstorming.Kata kunci :gerbangpenyadaran, Alun-alun Selatan Yogyakarta, publik, ruangpublik Yogyakarta xiv+129 hal.; ilus.; bib.; lamp.; 30 cm TES/SG http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
ruang publik Alun-alun Selatan gerbang penyadaran TES/SG |
spellingShingle |
ruang publik Alun-alun Selatan gerbang penyadaran TES/SG SARI, Ni Luh Pangestu Widya Gerbang Penyadaran |
description |
Semenjakpascakolonialtanda-tandaadanyapergeseranfungsiAlun-alun Selatan Yogyakarta telahterbaca.Tempat yang duluhanyauntukanggotakeluargadanprajuritKeraton Yogyakarta kinimenjadiruangpublik.Nilaihistorisdanfilosofissedikit demi sedikittergerus, ditambahbanyakberdatangannyawisatawandomestikmaupunmancanegara.Salah satupenyebabnyadisinyaliradalahdipupuknyamitos-mitossebagaikomoditas.Publikberbondong-bondongberdatanganbukanuntukmengetahuinilai-nilaisejarah yang membesarkantempattersebut, namunhanyauntukmenjajakimitositu, mencarihiburan, dantentunyaberjualan.Semuahal yang tersaji di dalamnyalebihditekankanpadaaspekwisata, hiburan, danpemenuhanekonomimasyarakatsetempat.Pun demikian, tidaksepenuhnyaAlun-alun Selatan menjaditidakbernilaipositiflagi, dengandiciptakannyakaryasenigrafis di manaAlun-alun Selatan danpubliksebagaiobjekpenciptaan yang disajikantidakhanyasecarakonvensionaltapijugadiinstalasi, merupakansebuahgerbangpenyadaran demi ajegnyanilai-nilai lama yang terkandung di sana. Tidakhanyapenciptakaryasaja, publik yang turutdilibatkandalam proses penciptaankarya (partisipatoris) jugadiharapkanmampuberkontemplasidansadarakankualitasbudaya lama yang adapadatempattersebut, dan agar tidakterseretmenjadiberhalaakibatmitos-mitos yang ada di Alun-alun Selatan. Karyasenigrafisinijugadiharapkanmampumemperkenalkandanlebihmengakrabkanpublikdenganduniasenisebagaisalahsatu media yang jugabersifatinformatifdanpersuasif.Metode yang diterapkanpadapenciptaaniniadalaheksplorasi-observasi, yang diperolehdaripengalamanpribadidanpublik, improvisasiataueksperimentasidanpembentukan, di dalamnyajugaditerapkanmetodesmashinscopedanbrainstorming.Kata kunci :gerbangpenyadaran, Alun-alun Selatan Yogyakarta, publik, ruangpublik |
format |
Tugas Akhir |
author |
SARI, Ni Luh Pangestu Widya |
author_facet |
SARI, Ni Luh Pangestu Widya |
author_sort |
SARI, Ni Luh Pangestu Widya |
title |
Gerbang Penyadaran |
title_short |
Gerbang Penyadaran |
title_full |
Gerbang Penyadaran |
title_fullStr |
Gerbang Penyadaran |
title_full_unstemmed |
Gerbang Penyadaran |
title_sort |
gerbang penyadaran |
publisher |
PPS ISI Yogyakarta |
publishDate |
2016 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34857 |
_version_ |
1741200216858558464 |