Praktik Seni Rupa Partisipatoris Di Yogyakarta (Studi Kasus Ketjilbergerak Dalam Proyek Sambung Rasa)
Seni partisipatoris merupakan sebuah bentuk seni yang tercipta melalui partisipasi publik (penonton, spektator, orang-orang awam seni, kelompok masyarakat) bersama seniman/ kelompok seniman profesional. Hal tersebut diaktualisasikan melalui pelibatan penonton yang dirancang dalam ruang pamer (galeri...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Partitur/Praktek Musik |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yk.
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34922 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Seni partisipatoris merupakan sebuah bentuk seni yang tercipta melalui partisipasi publik (penonton, spektator, orang-orang awam seni, kelompok masyarakat) bersama seniman/ kelompok seniman profesional. Hal tersebut diaktualisasikan melalui pelibatan penonton yang dirancang dalam ruang pamer (galeri, museum), atau melalui aktivitas seni sosial yang dilakukan di ruang publik dengan menggerakkan partisipasi warga. Selain bertujuan memperkaya pengalaman estetik penonton, partisipasi sebagai bentuk demokratisasi atas seni berupaya untuk mengembalikan esensi kolektivitas dan membangun ikatan sosial menuju perubahansosial yang konstruktif. Sejak 2006, ketjilbergerak1 hadir sebagai sebuah komunitas seni di Yogyakarta yang aktif melibatkan anak muda dalam berbagai proyek seni. Salah satu proyek seni berbasis partisipasi yang digagas ketjilbergerak sejak pertengahan 2015 lalu dan masih berlangsung hingga penelitian ini dilakukan adalah proyek Sambung Rasa.Sambung Rasa sejatinya adalah sebuah rangkaian proyek mural kolektif yang dikerjakan di berbagai wilayah di Indonesia. Warga dilibatkan sepanjang proses berkarya, mulai dari tahap penggalian wacana hingga realisasi visual. Proyek Sambung Rasa pertama yang diadakan di Tegalgendu, Kotagede, menjadi studi kasus dalam penelitian ini. Pihak-pihak yang terlibat, antara lain warga Tegalgendu(Tegalgendu Youngsters), ketjilbergerak dan USER (Unit Seni Rupa) UGM.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi kasus. Studi berfokus pada proses pelibatan warga, penciptaan karya mural, hingga inisiatif warga yang muncul setelah proyek mural Sambung Rasa usai. Hal tersebut diteliti untuk memberikan gambaran tentang praktik Sambung Rasa ketjilbergerak dalam kerangka seni partisipatoris di Yogyakarta. |
---|