The Nonsense Tail

Buku ini lebih dari sekedar kumpulan artwork. Buku ini adalah hasil nyata dari sebuah proses, perjuangan, dan rasa kecintaan penulis pada dunia imajinasi dan fantasi Alice in Wonderland. Sejak dulu penulis sangat menyukai cerita Alice in Wonderland, terutama sejak kemunculan film Alice in Wonderland...

全面介绍

Saved in:
书目详细资料
主要作者: OWEN, Renata
格式: Buku Teks
语言:English
出版: Renata 2013
主题:
800
在线阅读:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34966
标签: 添加标签
没有标签, 成为第一个标记此记录!
PINJAM
实物特征
总结:Buku ini lebih dari sekedar kumpulan artwork. Buku ini adalah hasil nyata dari sebuah proses, perjuangan, dan rasa kecintaan penulis pada dunia imajinasi dan fantasi Alice in Wonderland. Sejak dulu penulis sangat menyukai cerita Alice in Wonderland, terutama sejak kemunculan film Alice in Wonderland oleh Tim Burton dan Disney. Sejak itu penulis selalu menggunakan tema Alice in Wonderland dalam tugas-tugas kuliah penulis karena penulis sangat ingin mengulik tema ini. Sketsa cover dengan draft logo The Nonsense Tail. Proses pembuatan setelah riset skripsi adalah cover. Cover dibuat pertama kali untuk menjaga kualitasnya supaya paling prima. Karena ini adalah buku visualisasi puisi, penulis menggambarkan ilustrasi tanpa karakter yang mononjol, hanya berupa figur-figur saja. Cover depan buku final setelah pewarnaan dan penyempurnaan logo The Nonsense Tail. Proses pewarnaan cover ini sangat panjang dan berliku. Penulis sempat mengalami kebuntuan dan kesesatan dalam pemilihan warna, namun akhirnya penulis mengulang proses pewarnaan dan jadilah warna yang sekarang ini, dengan dominan warna biru, dengan komplementer warna oranye kekuningan atau krem. Karya ini adalah ilustrasi puisi pertama dalam buku ini. Judul puisinya All in a Golden Afternoon, merupakan puisi pembukaan dalam buku Alice's Adventure in Wonderland, menceritakan bagaimana sang pengarang (Lewis Carroll) mendayung perahu bersama tiga gadis cilik. Di sanalah cerita mengenai Alice mulai diceritakan. Puisi dan cerita dalam buku Alice in Wonderland sebenarnya tidak terpisahkan. Namun dalam aplikasinya ke film (Disney dan Tim Burton) puisi hanya dikutip-kutip saja untuk mempersingkat durasi. Dalam buku penulis ini, penulis mencoba menuangkan puisi-puisi tersebut dengan intepretasi visual penulis. Karya ini adalah ilustrasi terakhir di antara 40 ilustrasi yang penulis buat sebagai visualisasi puisi Alice in Wonderland. Ilustrasi ini merupakan scene terakhir dalam buku Alice yaitu saat Alice diserbu dalam pengadilan bersama Red Queen. Sketsa salah satu puisi berjudul How Doth The Little Crocodile. Proses pembuatan 40 ilustrasi dalam waktu kurang dari 2 bulan sangatlah ketat. Dalam 1 hari penulis harus membuat 1 ilustrasi berwarna. Pada pagi hari (jam 9 pagi - jam 5/6 sore) penulis mewarnai sketsa dan pada malam hari (jam 7 - jam 11 malam) penulis membuat sketsa, dan begitu seterusnya. Setelah melalui rangkaian proses yang panjang, akhirnya buku ini selesai. Penulis harap buku ini bisa menjadi inspirasi bagi para pecinta ilustrasi, ilustrator, designer, dan pecinta Alice in Wonderland.