Fungsi Kesenian Gangsir Ngentir Bagi Masyarakat Wonogiri Kidul Kecamatan SAwangan Kabupaten Magelang

Kesenian Gangsir Ngentir yang tumbuh berkembang dari dan untuk masyarakat dusun Wonogiri Kidul, sebagai bentuk ekspresi budaya masyarakat yang berada di sebuah lembaga organisasi padepokan Budi Aji. Keberadaan padepokan Budi Aji sangat terkait dengan kesenian Gangsir Ngentir, hal tersebut dikarenaka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ASTUTI, Yuli Tri
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Jur Tari FSP ISI Yogyakarta 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35159
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kesenian Gangsir Ngentir yang tumbuh berkembang dari dan untuk masyarakat dusun Wonogiri Kidul, sebagai bentuk ekspresi budaya masyarakat yang berada di sebuah lembaga organisasi padepokan Budi Aji. Keberadaan padepokan Budi Aji sangat terkait dengan kesenian Gangsir Ngentir, hal tersebut dikarenakan kesenian Gangsir Ngentir menjadi bagian yang harus dilestarikan di padepokan Budi Aji. Selain itu kesenian Gangsir Ngentir juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Wonogiri Kidul dalam setiap upacara Suran yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Sura dengan melakukan upacara yang diikuti oleh anggota penganut kepercayaan Kejawen.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeskripsikan Fungsi Kesenian Gangsir Ngentir Bagi Masyarakat Wonogiri Kidul, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dengan menggunakan konsep Raymond Williams yang menjelaskan tentang tiga komponen pokok yaitu lembaga budaya, isi budaya dan efek budaya. Tiga komponen tersebut dapat dijelaskan bahwa yang pertama lembaga budaya dapat dilihat dari organisasi yang terwadahi dalam padepokan Budi Aji. Kedua isi budaya dapat dilihat dari kesenian Gangsir Ngentir. Ketiga efek budaya dapat dilihat dari fungsi kesenian Gangsir Ngentir bagi masyarakat dusun Wonogiri Kidul, yaitu apabila upacara Suran tidak diadakan dan tidak menyertakan kesenian Gangsir Ngentir maka masyarakat mempercayai akan mendapatkan bencana.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kesenian Gangsir Ngentir mempunyai fungsi sebagai kesenian upacara ritual karena menjadi bagian tak terpisahkan dalam upacara Suran masyarakat Wonogiri Kidul. Pelaksanaan upacara Suran yang dilaksanakan setiap 1 Sura dengan menyediakan berbagai macam sesaji dengann doa-doa menurut kepercayaan kejawen. Sementara itu aktivitas kesenian Gangsir Ngentir dimulai pada saat sesaji diletakan di tengah-tengah padepokan Budi Aji, para penari sambil menari mengelilingi sesaji diikuti oleh anggota penganut kepercayaaan kejawen. Pada saat prosesi kirab sesaji mengelilingi dusun Wonogiri kesenian Gangsir Ngentir berada di barisan paling depan, setelah seluruh rangkaian kirab sesaji dilakukan dan diakhiri dengan pertunjukan kesenian Gangsir Ngentir.Kata kunci: Kesenian Gangsir Ngentir, upacara Suran, Fungsi Tari