Ngidak Cincing
Cing Cing Goling adalah rangkaian upacara adat, rasulan yang berada di Dusun Gedangan, Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Sejarah Cing Cing Goling diawali dari peperangan tentara Keraton Majapahit dengan Keraton Demak. Cing Cing Goling berasal dari kata cincing yang berart...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35189 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Cing Cing Goling adalah rangkaian upacara adat, rasulan yang berada di Dusun Gedangan, Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Sejarah Cing Cing Goling diawali dari peperangan tentara Keraton Majapahit dengan Keraton Demak. Cing Cing Goling berasal dari kata cincing yang berarti menyingkapkan kain dalam bahasa Jawa, dan goling yang berarti ngglimpang. Melihat fenomena di atas muncul ide untuk menciptakan sebuah karya tari yang bersumber dari upacara adat Cing Cing Goling. Keunikan seorang penari yang menyincingkan kainnya dalam upacara adat Cing Cing Goling menjadi hal yang menarik dan fokus perhatian penata tari, sehingga terinspirasi untuk menciptakan sebuah koreografi kelompok. Garapan karya tari ini penata mencoba menyajikan esensi ketakutan, esensi kebersamaan dan ritual yang ada dalam prosesi upacara adat Cing Cing Goling dengan menggunakan motif gerak cincing. Karya koreografi Ngidak Cincing ini melibatkan tujuh penari putri. Adapun jumlah penari sebagai pertimbangan untuk komposisi koreografi, sedangkan untuk pemilihan jenis kelamin karena yang terjadi dalam cerita Cing Cing Goling adalah seorang istri Raja. Karya koreografi mengangkat konsep tentang ritual khusus dari upacara adat Cing Cing Goling. Musik yang digunakan dalam karya tari ini adalah Gamelan Jawa Laras Slendro. Kata kunci: Ngglimpang, Ngidak, Cing Cing Goling. |
---|