Lacur Realita Konflik Dualisme Diri Pada Kaum Wanita
Di era ini, memang tidak ada standarisasi khusus tentang bagaimana harusnya wanita menjalani kehidupan. Namun dalam kultur ketimuran, tentunya wanita bukanlah makhluk yang boleh bebas merdeka dan tidak memilki aturan dalam hidupnya. Leluhur kita, khususnya Jawa, sebenarnya sudah memetakan tata atura...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yk.
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35247 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Di era ini, memang tidak ada standarisasi khusus tentang bagaimana harusnya wanita menjalani kehidupan. Namun dalam kultur ketimuran, tentunya wanita bukanlah makhluk yang boleh bebas merdeka dan tidak memilki aturan dalam hidupnya. Leluhur kita, khususnya Jawa, sebenarnya sudah memetakan tata aturan bagi wanita, untuk menjadi persona wanita yang unggul. Namun sayangnya, sebagaimana banyak hal, tradisi dianggap kuno dan ditinggalkan oleh wanita modern. Mereka lupa bagaimana harus bertingkah baik pada ruang publik, pergaulan, bahkan dengan keluarga. Penulis sebagai wanita dengan nilai idealisnya merasa resah dan konflik diri dengan wanita di lingkungan sekitarnya. Mengapa mereka melupakan falsafah yang mulia hanya untuk mengejar kepuasan semu, dan betapa wanita sekarang kerap membuang kemuliaannya untuk hal-hal sepele. Dengan metode empiris dan observasi pada wanita di lingkungan sekitar penulis, ada banyak masalah yang kemudian mendasari konsep penciptaan serial lukisan Lacur Realita. Hal ini kemudian diperkuat dengan literasi dari buku, artikel, serta jurnal yang membahas psikologi wanita, sosiologi wanita, falsafah wanita Jawa, serta feminisme. Dalam mewujudkan karya, penulis menggunakan metode Hawkins dan Campbell, yang membawa penulis pada visualisasi kebaruan art nouveau yang berpadu dengan surealisme dan kecenderungannya pada dark art. Tujuan saya dalam serial lukisan ini adalah mengangkat art nouveau agar tidak hanya sebagai aliran dekorasi semata, namun berdiri menjadi sesuatu yang lebih kuat dan mampu mengkomunikasikan banyak hal lebih dalam. Dari hasil pengkajian masalah, telah dihasilkan 10 karya. 8 buah karya seni lukis dan 2 karya tiga dimensional, berikut karya puisi yang mewakili masing-masingnya. Penulis mengkomunikasikan keresahan dan konflik diri wanita yang kerap bertolak belakang. Seperti bagaimana harta bisa membuat wanita tinggi hati, namun jauh di dalam hatinya, ia masih belum bahagia. Dan bagaimana pula kecantikan itu adalah hal yang utama, namun mereka tega menyiksa dirinya sendiri hingga tak berbatas. Mereka memaksakan diri untuk lingkungan, dan disitulah letak “Lacur Realita”.Karya-karya ini lahir sebagai bentuk kritik atas wanita, serta pemahaman karakter yang penuh dualisme. Diharapkan dari karya-karya ini, wanita bisa lebih mengenal positif-negatif dari keberadannya, melakukan introspeksi, serta memberikan rasa waspada terhadap lingkungannya. |
---|