Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah

Keterampilan seorang Ceh dalam seni pertunjukan Didong untuk menciptakan syair dengan cara spontan/dadakan merupakan hasil inprovisasi dan kreativitas ditengah pertunjukan, Ceh Didong mampu menciptakan syair yang menarik perhatian audiens. Syair-syair sepontan ini diperlukan untuk menyerang atau men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ALBAYAN, Amris
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yk. 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35256
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Keterampilan seorang Ceh dalam seni pertunjukan Didong untuk menciptakan syair dengan cara spontan/dadakan merupakan hasil inprovisasi dan kreativitas ditengah pertunjukan, Ceh Didong mampu menciptakan syair yang menarik perhatian audiens. Syair-syair sepontan ini diperlukan untuk menyerang atau menangkis serangan lawan. Penciptaan syair sepontan adalah kemampuan luarbiasa dimiliki Ceh Didong, yang tidak semua orang memilikinya. Ceh Didong dapat menghasilkan ide dengan sepontan/dadakan ini memiliki dasar ilmu pengetahuan yang tinggi tentang kehidupan sosial masyarakat Gayo tersebut, Sebuah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ceh menjadi dasar dalam menemukan ide dalam pertunjukan Didong. Bakat/keinginan, pengalaman, lingkungan yang memberikan pembelajaran besar bagi Ceh Didong. Landasan teori didasarkan pada kecerdasan Ceh dalam pertunjukan Didong di masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Di dalam menganalisis ini digunakan teori linguistik tata bahasa generatif transformasi dari Noam Chomsky. Membahas tentang pemerolehan bahasa untuk membantu penulis untuk menerangkan kalimat-kalimat baru yang bisa dihasilkan oleh seorang penutur pada satu kesempatan yang sesuai, kemudian penulis memakai teori Howard Gardner sebagai pendukung dalam membahas tentang kecerdasan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Ceh Didong memiliki kecerdasan berbahasa dengan dasar telah memiliki bakat atau keinginan untuk menjadi seorang Ceh, sehingga syair yang sepontan/dadakan dalam satu pertunjukan itu terjadi dari pembelajaran yang dihasilkan oleh pengalamannya dari lingkungan di sekitarnya sadar maupun diluar kesadarannya telah menyimpan banyak kosakata yang ditemukannya dalam kehidupan sosial masyarakat maupun dalam pertunjukan didong itu sendiri.