Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah
Keterampilan seorang Ceh dalam seni pertunjukan Didong untuk menciptakan syair dengan cara spontan/dadakan merupakan hasil inprovisasi dan kreativitas ditengah pertunjukan, Ceh Didong mampu menciptakan syair yang menarik perhatian audiens. Syair-syair sepontan ini diperlukan untuk menyerang atau men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yk.
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35256 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-35256 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-352562017-11-15T14:47:17Z Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah ALBAYAN, Amris kecerdasan Linguistik pertunjukan Didong Seni Musik PPS ISI Yk. 2017 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35256 TES/MS/Alb/k/2017 Keterampilan seorang Ceh dalam seni pertunjukan Didong untuk menciptakan syair dengan cara spontan/dadakan merupakan hasil inprovisasi dan kreativitas ditengah pertunjukan, Ceh Didong mampu menciptakan syair yang menarik perhatian audiens. Syair-syair sepontan ini diperlukan untuk menyerang atau menangkis serangan lawan. Penciptaan syair sepontan adalah kemampuan luarbiasa dimiliki Ceh Didong, yang tidak semua orang memilikinya. Ceh Didong dapat menghasilkan ide dengan sepontan/dadakan ini memiliki dasar ilmu pengetahuan yang tinggi tentang kehidupan sosial masyarakat Gayo tersebut, Sebuah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ceh menjadi dasar dalam menemukan ide dalam pertunjukan Didong. Bakat/keinginan, pengalaman, lingkungan yang memberikan pembelajaran besar bagi Ceh Didong. Landasan teori didasarkan pada kecerdasan Ceh dalam pertunjukan Didong di masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Di dalam menganalisis ini digunakan teori linguistik tata bahasa generatif transformasi dari Noam Chomsky. Membahas tentang pemerolehan bahasa untuk membantu penulis untuk menerangkan kalimat-kalimat baru yang bisa dihasilkan oleh seorang penutur pada satu kesempatan yang sesuai, kemudian penulis memakai teori Howard Gardner sebagai pendukung dalam membahas tentang kecerdasan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Ceh Didong memiliki kecerdasan berbahasa dengan dasar telah memiliki bakat atau keinginan untuk menjadi seorang Ceh, sehingga syair yang sepontan/dadakan dalam satu pertunjukan itu terjadi dari pembelajaran yang dihasilkan oleh pengalamannya dari lingkungan di sekitarnya sadar maupun diluar kesadarannya telah menyimpan banyak kosakata yang ditemukannya dalam kehidupan sosial masyarakat maupun dalam pertunjukan didong itu sendiri. Yogyakarta x, 68 hal.: ilus.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
kecerdasan Linguistik pertunjukan Didong Seni Musik NONE |
spellingShingle |
kecerdasan Linguistik pertunjukan Didong Seni Musik NONE ALBAYAN, Amris Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah |
description |
Keterampilan seorang Ceh dalam seni pertunjukan Didong untuk menciptakan syair dengan cara spontan/dadakan merupakan hasil inprovisasi dan kreativitas ditengah pertunjukan, Ceh Didong mampu menciptakan syair yang menarik perhatian audiens. Syair-syair sepontan ini diperlukan untuk menyerang atau menangkis serangan lawan. Penciptaan syair sepontan adalah kemampuan luarbiasa dimiliki Ceh Didong, yang tidak semua orang memilikinya. Ceh Didong dapat menghasilkan ide dengan sepontan/dadakan ini memiliki dasar ilmu pengetahuan yang tinggi tentang kehidupan sosial masyarakat Gayo tersebut, Sebuah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ceh menjadi dasar dalam menemukan ide dalam pertunjukan Didong. Bakat/keinginan, pengalaman, lingkungan yang memberikan pembelajaran besar bagi Ceh Didong. Landasan teori didasarkan pada kecerdasan Ceh dalam pertunjukan Didong di masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Di dalam menganalisis ini digunakan teori linguistik tata bahasa generatif transformasi dari Noam Chomsky. Membahas tentang pemerolehan bahasa untuk membantu penulis untuk menerangkan kalimat-kalimat baru yang bisa dihasilkan oleh seorang penutur pada satu kesempatan yang sesuai, kemudian penulis memakai teori Howard Gardner sebagai pendukung dalam membahas tentang kecerdasan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Ceh Didong memiliki kecerdasan berbahasa dengan dasar telah memiliki bakat atau keinginan untuk menjadi seorang Ceh, sehingga syair yang sepontan/dadakan dalam satu pertunjukan itu terjadi dari pembelajaran yang dihasilkan oleh pengalamannya dari lingkungan di sekitarnya sadar maupun diluar kesadarannya telah menyimpan banyak kosakata yang ditemukannya dalam kehidupan sosial masyarakat maupun dalam pertunjukan didong itu sendiri. |
format |
Tugas Akhir |
author |
ALBAYAN, Amris |
author_facet |
ALBAYAN, Amris |
author_sort |
ALBAYAN, Amris |
title |
Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah |
title_short |
Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah |
title_full |
Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah |
title_fullStr |
Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah |
title_full_unstemmed |
Kecerdasan Linguistik Seorang Ceh dalam Seni Pertunjukan Didong di Masyarakat Gayo Kabupaten Aceh Tengah |
title_sort |
kecerdasan linguistik seorang ceh dalam seni pertunjukan didong di masyarakat gayo kabupaten aceh tengah |
publisher |
PPS ISI Yk. |
publishDate |
2017 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35256 |
_version_ |
1741200294234030080 |