Marak: Visualisasi Sindrom Sarang Kosong Dalam Videografi Naratif Sinematif

Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia. Peningkatan populasi kelompok lanjut usia diikuti pula dengan persoalan-persoalan bagi lanjut usia itu sendiri, salah satunya adalah sindrom sarang kosong. Penurunan kondisi fisik, psikis, dan sosial membawanya pada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUNGKIAWAN, Pius Rino
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Pasca Sarjana ISI Yk 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35328
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia. Peningkatan populasi kelompok lanjut usia diikuti pula dengan persoalan-persoalan bagi lanjut usia itu sendiri, salah satunya adalah sindrom sarang kosong. Penurunan kondisi fisik, psikis, dan sosial membawanya pada rasa kurang percaya diri, tidak berguna, kesepian bahkan depresi. Kemudian, rasa kesepian dan depresi karena kurangnya dukungan sosial keluarga khususnya anak dalam istilah psikologi dikenal sebagai sindrom sarang kosong. Sebagian besar perhatian manusia berfokus pada perkembangan dan pembangunan yang hanya identik dengan kaum muda. Banyak orang tua yang lebih fokus pada perkembangan dan permasalahan anaknya daripada orangtuanya atau kakek neneknya yang sudah lansia dan tidak produktif lagi. Fenomena sindrom sarang kosong menjadi perlu diperhatikan karena masalah lansia sering terlupakan. Sindrom sarang kosong tidak bisa dilihat secara fisik sehingga butuh visualisasi untuk dapat mengerti bagaimana sindrom tersebut terjadi. Karya ini mefokuskan pada visualisasi sindrom sarang kosong yang diderita lansia. Visualisasi akan menggunakan seni video dengan metode penggunaan unsur naratif dan sinematik. Dengan demikian diharapkan penonton dapat ikut merasakan sindrom sangkar kosong yang divisualisasikan dalam karya ini