Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta

Seni keramik adalah salah satu cabang seni rupa yang masih dipahami sebagai bagian yang bukan arus utama seni rupa. Salah satu alasan yang mendasari pemahaman ini adalah minimnya seniman keramik serta proses teknis pembuatannya yang panjang dan rumit. Selain itu, keramik diklasifikasikan sebagai sen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WARYANTI, Dessy Rachma
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yk. 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35340
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-35340
record_format oai_dc
spelling isilib-353402017-11-20T11:31:54Z Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta WARYANTI, Dessy Rachma pergerakan seni keramik Indonesia keramik kontemporer Kriya Keramik PPS ISI Yk. 2017 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35340 TES/KKR/War/p/2017 Seni keramik adalah salah satu cabang seni rupa yang masih dipahami sebagai bagian yang bukan arus utama seni rupa. Salah satu alasan yang mendasari pemahaman ini adalah minimnya seniman keramik serta proses teknis pembuatannya yang panjang dan rumit. Selain itu, keramik diklasifikasikan sebagai seni rendah yang terlahir sebagai produk dan jarang diakui sebagai karya seni. Keramik datang di Indonesia dan memulai pemberontakan visionernya dari institusi akademis hal ini adalah alasan lain mengapa seni keramik datang belakangan. Berbekal fakta ini, saya menyusun penulisan sejarah seni keramik kontemporer pada era milenial (2005-2015). Tujuannya adalah untuk menemukan perkembangan sejarah seni keramik kontemporer Indonesia. Penelitian ini mencoba menjawab hasil pergerakan yang dibawa oleh seniman keramik yang berpengaruh seperti Hildhawati Soemantri dan Hendrawan Riyanto mengembangkan pergerakan kontemporer dalam seni keramik. Hingga saat ini pergerakan kontemporer dalam seni keramik telah dilanjutkan oleh Asmudjo, Nurdian Ichsan, Rifky Effendy, Nia Gautama, Endang Lestari, Sudjud Dartanto yang membuat pameran periodis dua tahunan (biennale) sebagai manifesto sejarah seni keramik Indonesia dengan judul: Jakarta Contemporary Ceramics Biennale. Responden dari penelitian ini adalah seniman dan kurator yang memiliki latar belakang pendidikan keramik baik secara formal maupun non formal semua berasal dari tiga kota yang menjadi tagline penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memulai penulisan sejarah di bidang seni keramik kontemporer selama sepuluh tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan agar seniman dan kurator sadar bahwa jarak antara ideologi seniman, karya, dan bagaimana pergerakan yang terjadi saling memberikan dampak untuk dunia seni keramik kontemporer. Yogyakarta xvii, 176 hal.: ilus.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic pergerakan seni keramik Indonesia
keramik kontemporer
Kriya Keramik
NONE
spellingShingle pergerakan seni keramik Indonesia
keramik kontemporer
Kriya Keramik
NONE
WARYANTI, Dessy Rachma
Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
description Seni keramik adalah salah satu cabang seni rupa yang masih dipahami sebagai bagian yang bukan arus utama seni rupa. Salah satu alasan yang mendasari pemahaman ini adalah minimnya seniman keramik serta proses teknis pembuatannya yang panjang dan rumit. Selain itu, keramik diklasifikasikan sebagai seni rendah yang terlahir sebagai produk dan jarang diakui sebagai karya seni. Keramik datang di Indonesia dan memulai pemberontakan visionernya dari institusi akademis hal ini adalah alasan lain mengapa seni keramik datang belakangan. Berbekal fakta ini, saya menyusun penulisan sejarah seni keramik kontemporer pada era milenial (2005-2015). Tujuannya adalah untuk menemukan perkembangan sejarah seni keramik kontemporer Indonesia. Penelitian ini mencoba menjawab hasil pergerakan yang dibawa oleh seniman keramik yang berpengaruh seperti Hildhawati Soemantri dan Hendrawan Riyanto mengembangkan pergerakan kontemporer dalam seni keramik. Hingga saat ini pergerakan kontemporer dalam seni keramik telah dilanjutkan oleh Asmudjo, Nurdian Ichsan, Rifky Effendy, Nia Gautama, Endang Lestari, Sudjud Dartanto yang membuat pameran periodis dua tahunan (biennale) sebagai manifesto sejarah seni keramik Indonesia dengan judul: Jakarta Contemporary Ceramics Biennale. Responden dari penelitian ini adalah seniman dan kurator yang memiliki latar belakang pendidikan keramik baik secara formal maupun non formal semua berasal dari tiga kota yang menjadi tagline penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memulai penulisan sejarah di bidang seni keramik kontemporer selama sepuluh tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan agar seniman dan kurator sadar bahwa jarak antara ideologi seniman, karya, dan bagaimana pergerakan yang terjadi saling memberikan dampak untuk dunia seni keramik kontemporer.
format Tugas Akhir
author WARYANTI, Dessy Rachma
author_facet WARYANTI, Dessy Rachma
author_sort WARYANTI, Dessy Rachma
title Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
title_short Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
title_full Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
title_fullStr Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
title_full_unstemmed Perkembangan Seni Keramik Kontemporer (2005-2015) di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta
title_sort perkembangan seni keramik kontemporer (2005-2015) di jakarta, bandung, dan yogyakarta
publisher PPS ISI Yk.
publishDate 2017
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35340
_version_ 1741200310862348289