Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa

Kembang tepus adalah salah satu cakepan tembang dhandhanggula yang merupakan ajaran Sunan Kalijaga tentang asal-usul manusia. Proses penciptaan ini bukan semata-mata mengalihkan cakepan kembang tepus dalam dhandhanggula menjadi Aksara Jawa, melainkan mencari makna terdalam yang terdapat dalam temban...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TUGIMAN
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yk. 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35407
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-35407
record_format oai_dc
spelling isilib-354072017-11-28T10:27:48Z Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa TUGIMAN Kaligrafi Aksara Jawa Makna kembang tepus kriya kayu PPS ISI Yk. 2017 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35407 TES/KK/Tug/m/2017 Kembang tepus adalah salah satu cakepan tembang dhandhanggula yang merupakan ajaran Sunan Kalijaga tentang asal-usul manusia. Proses penciptaan ini bukan semata-mata mengalihkan cakepan kembang tepus dalam dhandhanggula menjadi Aksara Jawa, melainkan mencari makna terdalam yang terdapat dalam tembang tersebut, kemudian dialihkan menjadi bahasa Jawa, kemudian dialihkan menjadi akasara Jawa, kemudian digayakan dan diterapkan pada karya-karya lampu hias berdiri dan meja. Penciptaan seni ini menggunakan metode penciptaan seni kriya dari SP. Gustami yaitu, eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Eksplorasi digunakan untuk mencari sumber ide yang tepat. Perancangan adalah menuangkan ide dari makna-makna kembang tepus kedalam akasara Jawa, kemudian digayakan dan dibuat sketsa terpilih, kemudian dibuat menjadi desain karya. Perwujudan suatu karya yang laksanakan sesuai desain yang dibuat, dengan menggunakan bahan pokok kayu kanthil, menggunakan teknik skroll dan teknik ukir, dan finishing menggunakan Aqua wood finish dari propan. Wujud karya yang dihasilkan dalam penciptaan ini adalah dua lampu hias berdiri dengan ukuran 168 x 40 x 40 cm dan dua meja dengan ukuran 150 x 65 x 30 cm dan 150 x 77x 40 cm. Karya-karya tersebut walaupun kelihatan sama tetapi berbeda dari sisi makna dan hiasan yang digunakan untuk memberikan sambungan antar Aksara Jawa yang disekroll dalam karya lampu hias berdiri. Dua meja tersebut walaupun kelihatan sama tetapi juga berbeda dari sisi makna dan tekstur dalam daun meja yang menampilkan kayu aslinya. Harapan dari penciptaan seni kaligrafi aksara jawa ini adalah untuk membuka wawasan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang proses penciptaan, dan merupakan wahana untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam karya tersebut kepada masyarakat penikmat seni. Yogyakarta xii, 63 hal.: ilus.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Kaligrafi Aksara Jawa
Makna kembang tepus
kriya kayu
NONE
spellingShingle Kaligrafi Aksara Jawa
Makna kembang tepus
kriya kayu
NONE
TUGIMAN
Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa
description Kembang tepus adalah salah satu cakepan tembang dhandhanggula yang merupakan ajaran Sunan Kalijaga tentang asal-usul manusia. Proses penciptaan ini bukan semata-mata mengalihkan cakepan kembang tepus dalam dhandhanggula menjadi Aksara Jawa, melainkan mencari makna terdalam yang terdapat dalam tembang tersebut, kemudian dialihkan menjadi bahasa Jawa, kemudian dialihkan menjadi akasara Jawa, kemudian digayakan dan diterapkan pada karya-karya lampu hias berdiri dan meja. Penciptaan seni ini menggunakan metode penciptaan seni kriya dari SP. Gustami yaitu, eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Eksplorasi digunakan untuk mencari sumber ide yang tepat. Perancangan adalah menuangkan ide dari makna-makna kembang tepus kedalam akasara Jawa, kemudian digayakan dan dibuat sketsa terpilih, kemudian dibuat menjadi desain karya. Perwujudan suatu karya yang laksanakan sesuai desain yang dibuat, dengan menggunakan bahan pokok kayu kanthil, menggunakan teknik skroll dan teknik ukir, dan finishing menggunakan Aqua wood finish dari propan. Wujud karya yang dihasilkan dalam penciptaan ini adalah dua lampu hias berdiri dengan ukuran 168 x 40 x 40 cm dan dua meja dengan ukuran 150 x 65 x 30 cm dan 150 x 77x 40 cm. Karya-karya tersebut walaupun kelihatan sama tetapi berbeda dari sisi makna dan hiasan yang digunakan untuk memberikan sambungan antar Aksara Jawa yang disekroll dalam karya lampu hias berdiri. Dua meja tersebut walaupun kelihatan sama tetapi juga berbeda dari sisi makna dan tekstur dalam daun meja yang menampilkan kayu aslinya. Harapan dari penciptaan seni kaligrafi aksara jawa ini adalah untuk membuka wawasan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang proses penciptaan, dan merupakan wahana untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam karya tersebut kepada masyarakat penikmat seni.
format Tugas Akhir
author TUGIMAN
author_facet TUGIMAN
author_sort TUGIMAN
title Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa
title_short Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa
title_full Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa
title_fullStr Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa
title_full_unstemmed Makna Dhandhanggula Kembang Tepus Sebagai Ide Penciptaan Seni Kaligrafi Aksara Jawa
title_sort makna dhandhanggula kembang tepus sebagai ide penciptaan seni kaligrafi aksara jawa
publisher PPS ISI Yk.
publishDate 2017
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35407
_version_ 1741200323523903488