Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik

Secara umum perubahan tangga nada pada alat musik sasando dipengaruhi oleh budaya massa, budaya populer dan perkembangan industri pasar. Hal tersebut mengakibatkan tendensi masyarakat NTT, khususnya kota Kupang mengarah pada gaya hidup dunia Barat seakan-akan mulai meninggalkan tradisi lokal. Nilai-...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KABNANI, Jefri Soli
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yk. 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35409
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-35409
record_format oai_dc
spelling isilib-354092017-11-28T10:39:44Z Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik KABNANI, Jefri Soli perubahan tangga nada sasando dominasi kekuasaan Musik barat PPS ISI Yk. 2017 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35409 TES/MB/Kab/s/2017 Secara umum perubahan tangga nada pada alat musik sasando dipengaruhi oleh budaya massa, budaya populer dan perkembangan industri pasar. Hal tersebut mengakibatkan tendensi masyarakat NTT, khususnya kota Kupang mengarah pada gaya hidup dunia Barat seakan-akan mulai meninggalkan tradisi lokal. Nilai-nilai, makna dan fungsi sosial sasandu gong menjadi berkurang bahkan akan hilang di generasi mendatang. Pengaruh kolonialisme diasumsikan menjadi penyebab masyarakat kota Kupang lebih menyukai sesuatu yang bersifat modern dibandingkan kearifan lokal. Beberapa artikel, jurnal, buku bahkan website banyak berbicara mengenai implementasi nilai-nilai budaya lokal sebagai satu warisan budaya dan seni tradisional yang merupakan identitas bangsa Indonesia. Penulis menggunakan konsep Leela Gandhi dan Edward Said secara umum membahas tentang upaya meruntuhkan hegemoni Barat, dimana terjadinya dominasi kekuasaan dunia Barat terhadap dunia Timur yang menganggap dunia Timur sebagai kaum yang lemah dan penuh dengan imajinasi belaka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan eksploratori yang di dalamnya mengandalkan analisis data mendalam berupa teks yang diperoleh dari narasumber. Data tertulis didapatkan dengan metode penelitian pustaka, sedangkan data lisan didapatkan melalui hasil wawancara, observasi dan rekaman penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh dibahas menjadi tiga (3) tahap. Pertama, dari perspektif Poskolonial bahwa perubahan itu terjadi bermula dari sejarah masuknya agama Kristen ke Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh bangsa Belanda. Kedua, secara Musikologis, sasando biola mengalami pengembangan tangga nada dengan beberapa variasi yang dibuat oleh Bapak Drs. Djony L. K. Theedens. Ketiga, secara fisikalitas bunyi perubahan sasandu gong mengalami pergeseran fungsi, nilai, dan makna yang ada sebelumnya. Yogyakarta viii, 53 hal.: ilus., lamp.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic perubahan tangga nada sasando
dominasi kekuasaan
Musik barat
NONE
spellingShingle perubahan tangga nada sasando
dominasi kekuasaan
Musik barat
NONE
KABNANI, Jefri Soli
Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik
description Secara umum perubahan tangga nada pada alat musik sasando dipengaruhi oleh budaya massa, budaya populer dan perkembangan industri pasar. Hal tersebut mengakibatkan tendensi masyarakat NTT, khususnya kota Kupang mengarah pada gaya hidup dunia Barat seakan-akan mulai meninggalkan tradisi lokal. Nilai-nilai, makna dan fungsi sosial sasandu gong menjadi berkurang bahkan akan hilang di generasi mendatang. Pengaruh kolonialisme diasumsikan menjadi penyebab masyarakat kota Kupang lebih menyukai sesuatu yang bersifat modern dibandingkan kearifan lokal. Beberapa artikel, jurnal, buku bahkan website banyak berbicara mengenai implementasi nilai-nilai budaya lokal sebagai satu warisan budaya dan seni tradisional yang merupakan identitas bangsa Indonesia. Penulis menggunakan konsep Leela Gandhi dan Edward Said secara umum membahas tentang upaya meruntuhkan hegemoni Barat, dimana terjadinya dominasi kekuasaan dunia Barat terhadap dunia Timur yang menganggap dunia Timur sebagai kaum yang lemah dan penuh dengan imajinasi belaka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan eksploratori yang di dalamnya mengandalkan analisis data mendalam berupa teks yang diperoleh dari narasumber. Data tertulis didapatkan dengan metode penelitian pustaka, sedangkan data lisan didapatkan melalui hasil wawancara, observasi dan rekaman penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh dibahas menjadi tiga (3) tahap. Pertama, dari perspektif Poskolonial bahwa perubahan itu terjadi bermula dari sejarah masuknya agama Kristen ke Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh bangsa Belanda. Kedua, secara Musikologis, sasando biola mengalami pengembangan tangga nada dengan beberapa variasi yang dibuat oleh Bapak Drs. Djony L. K. Theedens. Ketiga, secara fisikalitas bunyi perubahan sasandu gong mengalami pergeseran fungsi, nilai, dan makna yang ada sebelumnya.
format Tugas Akhir
author KABNANI, Jefri Soli
author_facet KABNANI, Jefri Soli
author_sort KABNANI, Jefri Soli
title Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik
title_short Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik
title_full Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik
title_fullStr Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik
title_full_unstemmed Sasandu Gong Dan Sasando Biola : Perubahan Tangga Nada Pentatonik Ke Diatonik
title_sort sasandu gong dan sasando biola : perubahan tangga nada pentatonik ke diatonik
publisher PPS ISI Yk.
publishDate 2017
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35409
_version_ 1741200323903488000