Rekonstruksi Model Manajemen Rurukan dalam Upacara Adat

Berdasarkan temuan penelitian pada tahun pertama tentang model manajemen Rurukan dan saran dari reviewer internal serta eksternal maka untuk penelitian tahun kedua melakukan rekonstruksi model manajemen rurukan dalam upacara adat Seren Taun di Cigugur Kuningan . Lingkungan alam sekitar Cigu gur K...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: SUHAENAH, Euis, Wanda Listiani, Ai Juju Rohaeni
Format: Penelitian
Language:Indonesian
Published: ISBI Bandung 2016
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35541
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Berdasarkan temuan penelitian pada tahun pertama tentang model manajemen Rurukan dan saran dari reviewer internal serta eksternal maka untuk penelitian tahun kedua melakukan rekonstruksi model manajemen rurukan dalam upacara adat Seren Taun di Cigugur Kuningan . Lingkungan alam sekitar Cigu gur Kuningan masih dijumpai hamparan sawah dan mayoritas petani yang masih meme gang teguh adat tentang pemuliaan padi "Dewi Sri atau Nyi Pohaci ". Rutinitas upacara Seren Taun sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah dan berbagi kepada fakir miskin yang ada di Cigugur Kuningan . Hal ini berbeda dengan hasil panen di Desa Rancakalong yang membagi hasil panen dengan komunitas kelima rurukan. Pelaku upacara adat di Cigugur Kuningan adalah kelompok madrais. Puncak upacara adat Cigugur berupa prosesi 'nutu' (menumbuk padi) dan hasil beras dibagikan kepada masyarakat sekitar. Sedangkan di Rancakalong puncak upacara adat adalah laksa . Ketua pelaksana upacara adat di Cigugur Kuningan adalah keturunan dari Kyai Madrais . Sedangkan di Rancakalong adalah ketua rurukan keturunan dari Eyang Jati Kusumah. Tujuan penelitian fundamental tahun kedua melakukan pengembangan model menjadi teori manajemen babaritan dalam upacara adat seren taun di Cigugur Kuningan dan studi banding model manajemen rurukan dan manajemen babaritan dalam upacara adat seren taun di Cigugur Kuningan. Luaran penelitian Fundamental tahun kedua berupa makalah dalam prosiding seminar nasional , artikel jurnal panggung terakreditasi nasional dan laporan penelitian . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif dengan pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi lapangan. Hal ini menitikberatkan pada pengamat an yang didukung dengan wawancara dan perekaman kejadian. Wawanca ra dilakukan dengan pelaku, tokoh yang terlibat langsung, dan tokoh seniman yang terlibat didalamnya . Teknik wawancara yang mendalam dengan cara mem ilih informan kunci guna mendapatkan validitas data yang menghasilkan deskrips i yang lebih utuh dan menyeluruh .Kata Kunci: manajemen komunitas, upacara adat, manajemen babaritan, Kuningan