Studi Komparasi Implementasi Identitas Yogyakarta Pada Tata Artistik Program Angkringan TVRI Stasiun Yogyakarta Dengan Program Wedang Ronde Aditv Periode 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi identitas Yogyakarta pada tata artistik progam Angkringan TVRI dan Wedang Ronde ADiTV serta persamaan dan perbedaan implementasi identitas Yogyakarta pada tata artistik program Angkringan TVRI dan Wedang Ronde ADiTV periode 2016. Penelitian ini...

Popoln opis

Shranjeno v:
Bibliografske podrobnosti
Glavni avtor: PARAMITA, Anindya Prajna
Format: Tugas Akhir
Jezik:Indonesian
Izdano: Institut Seni Indonesia Yogyakarta 2017
Teme:
Online dostop:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=35933
Oznake: Označite
Brez oznak, prvi označite!
PINJAM
Opis
Izvleček:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi identitas Yogyakarta pada tata artistik progam Angkringan TVRI dan Wedang Ronde ADiTV serta persamaan dan perbedaan implementasi identitas Yogyakarta pada tata artistik program Angkringan TVRI dan Wedang Ronde ADiTV periode 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terkait program, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa program Angkringan TVRI dan Wedang Ronde ADiTV periode 2016 mengimplementasikan identitas Yogyakarta dalam tata dekorasi, properti, tata rias, dan tata busana. Persamaaan dan perbedaan dalam mengimplementasikan identitas Yogyakarta juga terdapat pada masing-masing elemen artistik yang diteliti pada penelitian ini. Munculnya perbedaan dan persamaan dalam mengimplementasikan identitas Yogyakarta disebabkan oleh karena program Wedang Ronde merupakan hasil mengamati, meniru, dan memodifikasi dari program Angkringan yang telah tayang jauh sebelum program Wedang Ronde muncul. Sedangkan di sisi lain, munculnya perbedaan dalam mengimplementasikan identitas Yogyakarta dapat disebabkan karena kedua stasiun televisi tersebut memiliki fokus yang berbeda dalam visi dan misi atau tujuan penyiaran. Namun demikian, program yang merupakan hasil mengamati, meniru, dan memodifikasi berusaha memunculkan hal-hal yang baru dan berbeda dan tentunya menghadirkan perbedaan. Kedua program tersebut juga mengimplementasikan tujuh unsur kebudayaan dari Teori Koentjaraningrat, yaitu mata pencaharian hidup, perlengkapan hidup manusia, kesenian, bahasa, religi, sistem kemasyarakatan dan sistem pengetahuan untuk menunjukkan identitas Yogyakarta.