Representasi Hiperrealitas pada Budaya Konsumerisme
Kemampuan dunia maya dalam memberikan pengalaman sosial yang berbedatelah menciptakan realitas lain yang terpisah dari kehidupan yang sesungguhnya.Kedekatan manusia dengan ruang-ruang ini semakin mengaburkan pandanganantara kenyataan dan fantasi. Kondisi ketidak mampuan kesadaran dalamhipotesis untu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Jur. Seni Murni FSR ISI Yk
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36148 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kemampuan dunia maya dalam memberikan pengalaman sosial yang berbedatelah menciptakan realitas lain yang terpisah dari kehidupan yang sesungguhnya.Kedekatan manusia dengan ruang-ruang ini semakin mengaburkan pandanganantara kenyataan dan fantasi. Kondisi ketidak mampuan kesadaran dalamhipotesis untuk membedakan antar kenyataan dan fantasi ini disebut denganhiperrealitas. Kondisi ini sering dimanfaatkan untuk melakukan upayapenggiringan masa. Salah satu yang paling menonjol adalah upaya penggiringanmasa untuk mengkonsumsi sebanyak-banyaknya demi meraup keuntungan.Kegiatan konsumsi kini tidak hanya dilakukan dalam rangka memenuhikebutuhan, namun cenderung mengutamakan citra-citra tertentu untukmemuaskan hasrat. Kondisi ini merupakan latar belakang yang diwujudkanmelalui penciptaan karya seni grafis, dengan menggunakan teknik sablon. KaryaTugas Akhir inimencoba mentransformasikan pengalaman pribadi penulismenjadi pengalaman yang bersifat umum. Untuk menampilkan kembali kondisihiperrealitas yang sering kali tidak disadari. Melalui narasi yang dekat dengankeseharian yaitu konsumsi. Dengan harapan mampu memberikan padangan lainserta sebagai pematik agar dapat diperbincangkan kembali. |
---|