Studi Komparasi Bentuk Visual Arca Ganesa di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dan Candi Prambanan

Ganesa dalam tradisi masyarakat hindu merupakan salah satu dewa yang sangat dipuja, dihadirkan sebagai sarana ritual keagamaan dalam memenuhi kebutuhan spiritual masyarakatnya. Ganesa dikenal sebagai anak dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati, digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ASTOHARI
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published:
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36159
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Ganesa dalam tradisi masyarakat hindu merupakan salah satu dewa yang sangat dipuja, dihadirkan sebagai sarana ritual keagamaan dalam memenuhi kebutuhan spiritual masyarakatnya. Ganesa dikenal sebagai anak dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati, digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk.Penelitian ini bertujuan untuk mencari persamaan dan perbedaan arca Ganesa dikedua latar budaya serta melakukan pengkajian terhadap aspek yang melatarbelakanginya.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan multidisiplin disertai dengan penunjang kepustakaan.Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat persamaan dan perbedaan antara arca ganesa di museum sultan mahmud badaruddin II dan ganesa di Candi Prambanan. Adapun persamaan mendasar meliputi: sikap tubuh (mudra), sikap tangan (dhyana), pemakaian atribut berupa: aksamala, paracu, madoka, ekadanta, perhiasan berupa: Hara, kuchabandha, udarabandha, keyura, kankana, manjira, tanda kedewaan (Laksana) berupa: padestal, jatamakuta, trinetra, upawita. Perbedaan atau variasi ciri meliputi: Sikap kaki (lalita dan paryanka), bentuk padestal (padmasana dan bhadrapitha), jatamakuta (hiasan bunga dan candrakapala), Upawita (polos dan berbentuk ular), bhusana (terdapat pada Ganesa Candi Prambanan), penggunaan stella (Ganesa Candi Prambanan), serta cara penempatan. Adapun yang melatarbelakangi persamaan dilandasi ketentuan ikonografi yang bersumber dari kitab yang berhubungan erat dengan identitas kedewaan. Sedangkan variasi ciri atau perbedaan dilatarbelakangi oleh kebutuhan sesuai latar budaya, kebebasan seniman dalam bereksplorasi (setelah memenuhi ketentuan ikonografi), serta aliran-aliran didalam tradisi masyarakat Hindu.