Perancangan City Branding Kabupaten Klaten
Perkembangan era zaman saat ini menuntut pada ketahanan ekonomi, antara satu kota dengan kota lainnya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan perekonomian di wilayahnya. Letak Kabupaten Klaten sangat strategis berada di jalur tengah Jogja-Solo yang sebagai poros budaya dan aset pertumbuhan per...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi DKV Jurusan Desain FSR ISI Yogyakart
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36175 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Perkembangan era zaman saat ini menuntut pada ketahanan ekonomi, antara satu kota dengan kota lainnya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan perekonomian di wilayahnya. Letak Kabupaten Klaten sangat strategis berada di jalur tengah Jogja-Solo yang sebagai poros budaya dan aset pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah. Kabupaten Klaten memiliki potensi-potensi unggulan dari sumber daya manusia yang kuat, rajin, kreatif hingga wisata alam, budaya, kuliner dan edukasi yang layak dikunjungi oleh masyarakat. Banyaknya potensi tersebut membuat Pemerintah Kabupaten Klaten semakin bingung untuk memunculkan brand daerahnya. Melatarbelakangi berbagai permasalahan yang ada maka, peneliti mengupayakan sebuah rancangan yang menarik untuk meningkatkan dan menjadi kekuatan sebagai wujud identitas visual yaitu perancangan city branding Kabupaten Klaten. Perancangan tersebut dapat menjadi sebuah gagasan atau ide yang dapat menyajikan keunikan dan kekayaan potensi yang dimiliki Kabupaten Klaten.Metode perancangan ini di mulai tahap pengumpulan data dari acuan landasan teori yang berkaitan dengan city branding, melakukan studi visual dan studi kasus di Kabupaten Klaten. Selanjutnya dianalisis SWOT dan USP mendapatkan analisis potensi yang sangat unik. Kemudian mengerucut pada Kabupaten Klaten sebagai pusat pembelajaran budaya wayang terutama dalang di Jawa Tengah dengan menggunakan unsur budaya warna oranye, hijau, coklat kemerahan dan emas, dipilih dengan menggunakan konsep nature, culture dan gold. Dari konsep tersebut maka gaya desain akan diselaraskan dengan konsep budaya, clean, dinamis, sehingga diharapkan memiliki daya tarik dan daya saing yang tinggi dengan kota lainnya.Kesimpulan yang didapat bahwa dalam perancangan city branding ini digunakan pendekatan potensi sumber daya manusia. Sumber daya ini merupakan salah satu aset yang menarik perhatian masyarakat, untuk dijadikan suatu positioning dan image, untuk pencitraan Kabupaten Klaten. Sehingga, city branding dengan nuansa budaya dan modern dapat menarik masyarakat atau wisatawan untuk berkunjung. |
---|