Liga' Tiga
Liga’ Tiga merupakan judul yang dipilih untuk karya tari ini. Liga’ artinya menari dalam bahasa dari suku Dayak Tomun, Tiga artinya baik dalam bahasa dari suku Dayak Kenyah. Tomun merupakan sub suku Dayak yang mendiami Pulau Kalimantan bagian tengah yang tinggal dan bermukim di Hulu Sungai Kabupaten...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Jur. Tari FSP ISI Yk
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36482 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Liga’ Tiga merupakan judul yang dipilih untuk karya tari ini. Liga’ artinya menari dalam bahasa dari suku Dayak Tomun, Tiga artinya baik dalam bahasa dari suku Dayak Kenyah. Tomun merupakan sub suku Dayak yang mendiami Pulau Kalimantan bagian tengah yang tinggal dan bermukim di Hulu Sungai Kabupaten Lamandau. Kenyah merupakan sub suku Dayak yang mendiami hampir seluruh daerah Hulu dan Hilir di Kalimantan Timur. Liga’ Tigamerupakan sebuah karya tari yang berangkat dari perpaduan tarian, yaitu Tari Babukung dari Suku Dayak Tomun dan Tari burung Enggang dan Ruai dari Suku Dayak Kenyah. Karya ini menjadi sebuah karya tari berjenis kelompok. Menggunakan Sembilan penari yang terdiri dari, delapan penari inti perempuan dan satu penari pendukung laki-laki. Jumlah penari inti delapan ini berkaitan dengan bentuk motif dayak yang menyambung dan tidak putus, motif tersebut memiliki maksud bahwa di dalam masyarakatnya memiliki ikatan satu sama lain dan saling berkaitan. Tipe Tari dalam karya ini menggunakan tipe tari dramatik, adanya peran burung Enggang dan Bukung, serta tipe tari ini yang memadukan berbagai macam suasana terutama suasana sakral dan suasana romantis serta suasana suka cita. Penemuan gerak dalam karya tari ini merupakan penemuan gerak yang baru sesuai ketubuhan penata tari dan gerak suku Dayak yang sudah ada seperti motif gerak Kancet dan Meliga’. Motif gerak yang sudah ada ini kemudian diolah dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan dan kreativitas, serta metode yang dilakukan penata melalui Sensasi ketubuhan, sensasi emosi, sensai imaji, ritus ekspresi. |
---|