Harlequim sebagai sumber ide penciptaan karya fesyen instalasi

Penciptaan busana dengan mengambil ide dari harlequin dan disajikan dalam bentuk fesyen instalasi pada karya TA ini dimaksudkan untuk memberikan kekayaan wacana bagi dunia seni fesyen pada umumnya. Selama ini busana digelar dalam bentuk peragaan dengan menggunakan peragawan dan peragawati. Dalam kar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUMINTO, R. A Sekartaji
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2014
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36489
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Penciptaan busana dengan mengambil ide dari harlequin dan disajikan dalam bentuk fesyen instalasi pada karya TA ini dimaksudkan untuk memberikan kekayaan wacana bagi dunia seni fesyen pada umumnya. Selama ini busana digelar dalam bentuk peragaan dengan menggunakan peragawan dan peragawati. Dalam karya tugas inibusana dan kaya lainnya tidak akan dibawakan oleh para peragawati. Sebuah bentuk yang berbeda, denga setting panggung boneka.Menggabungkan 2 budaya yang berbeda, yaitu budaya barat ( Eropa ) dan budaya lokal ( Madura ) dalam satu rangkaian karya yang harmonis. harlequin adalah tokoh akrobatik dengan kostumnya yang khas, yaitu motif kotak - kotak belah ketupat dengan warnakontras. gaya, corak dan motif pakaiannya, yang paling menarik adalah warnanya yang meriah, serta topeng - topeng yang dipakai dalam setiap pementasannya. Topeng adalah hal yang wajib digunakan dalam setiap pementasan. Motif yang terbentuk dari perca - perca ini menunjukkan kondisi industri pada masa itu, dimana terjadi kemunduran besar - besaran dalam dunia industri kain. ( Donald Roy dalam Banham 1995, Dell "arte - Comedie - Italienne, Hal. 233 - 234 ). Mengambil ide dari kostum Harlequin, diadaptasi menjadi bentuk busana untuk karya instalasi busana ( fesyen instalasi ). Dari seluruh rangkaian proses penciptaan ditemukan adanya banyak kendala dan hal - hal baru, seperti misalnya motif pada batik Bangkalan ternyata bisa dipadukan dengan motif perca yang menggunakan bahan sutra satin, dengan karakter bahan yang sangat berbeda. Begitu juga bisa dikatakan bahwa membangun display sebuah panggung boneka dangan sarana yang terbatas bisa dilakukan meskipun tidak mudah. Diharapkan bahwa karya tugas akhir ini akan mampu memberikan wacana dan tambahan kekayaan, bisa menjadi sumber ide bagi mahasiswa ISI, baik Program Pasca Sarjana angkatan berikutnya, maupun mahasiswa S1, begitu pula diharapkan karya ini mampu memberikan masukan tentang batik Bangkalan yang selama ini masih kurang populer dibandingkan dengan jenis - jenis batik daerah lainnya, khususnya batik pesisiran.