Penyutradaraan Program Dokumenter Potret “Gurnita Sekar Jagad” Dengan Pendekatan Expository.

“Gurnita Sekar Jagad” merupakan sebuah karya dokumenter bentuk potret dengan gaya expository. Program dokumenter adalah sebuah program yang memaparkan fakta, bernilai esensial dan eksistensial. Potret dipilih karena menyangkut keunikan sekelompok masyarakat dengan eksistensi dan konsisteni dalam men...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANINDYAJATI, Padmashita Kalpika
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSMR ISI Yogyakarta 2017
Subjects:
TV/
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36766
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:“Gurnita Sekar Jagad” merupakan sebuah karya dokumenter bentuk potret dengan gaya expository. Program dokumenter adalah sebuah program yang memaparkan fakta, bernilai esensial dan eksistensial. Potret dipilih karena menyangkut keunikan sekelompok masyarakat dengan eksistensi dan konsisteni dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan kesenian-kesenian tradisi dalam naungan sanggar pedesaan dengan konsep guyub rukun. Membuka peluang untuk siapa saja untuk mempelajari dan melestarikan seni kebudayaan tanpa memungut biaya sepeserpun. Mengulas alasan Sanggar Seni Sekar Jagad memilih melestarikan dan mengembangkan kesenian-kesenian tradisi sebagai materi pembelajarannya, menjelaskan konsep guyub rukun non provit yang diangkat Sanggar Seni Sekar Jagad. Menanggapi isu-isu penolakan kesenian tradisi oleh kelompok-kelompok radikal, hingga mengupas upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh Sanggar Seni Sekar Jagad untuk tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan Jawa. Dokumenter Gurnita Sekar Jagad menggunakan bentuk potret bertujuan agar dapat memberikan informasi secara langsung, tentang eksistensi dan konsistensi dari sebuah sanggar atau kelompok masyarakat dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kesenian-kesenian tradisi, dihadirkan dengan pendekatan expository, menggunakan narasi dari wawancara para narsumber. Maka ada pesan tersirat yaitu bersama-sama dan guyub rukun dalam menjaga keseninan tradisi demi jati diri sebagai masyarakat Jawa, agar wong Jawa, ora ilang Jawane.