Pisis : Uji coba tanah limbah pada objek radiolaria
Setiap pabrik pasti memiliki limbahnya masing-masing, tidak terkecuali pabrik keramik. Perusahaan Dewata yang berada di Kasongan Yogyakarta yang menggunakan tanah Sukabumi dan menghasilkan limbah sekitar 40 Kg/Hari. Tanah limbah ini tidak diolah lagi kemudian dijual dengan harga murah.Penulis kemudi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36803 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Setiap pabrik pasti memiliki limbahnya masing-masing, tidak terkecuali pabrik keramik. Perusahaan Dewata yang berada di Kasongan Yogyakarta yang menggunakan tanah Sukabumi dan menghasilkan limbah sekitar 40 Kg/Hari. Tanah limbah ini tidak diolah lagi kemudian dijual dengan harga murah.Penulis kemudian menguji tanah limbah kedalam tiga sampel yang akan diperlakukan dengan masing-masing teknik. Kemudian setelah terjadi pembentukan akan dibakar dengan suhu 750o, 1060o, dan 1200o C. Uji tersebut kemudian untuk dijadikan karya seni dengan objek Radiolaria. Radiolaria merupakan plankton yang secara morfologi memiliki bagian-bagian seperti dada, perut dan anus, memiliki duri dan poro-poro pada tubuhnya. Pada malam hari saat terancam ia akan mengeluarkan sinar yang merupakan hasil dari gesekan enzim pada tubuhnya. Manfaat radiolaria selain sebagai bahan penggosok yaitu untuk mengukur umur bumi, menjaga keseimbangan suhu dan indikator adanya minyak bumi.Dalam penciptaan ini juga dilakukan uji laboratorium dengan metode ICP untuk mengetahui apakah tanah limbah berbahaya. Pengujian dengan indikator Pb sebagai salah satu logam berat menghasilkan laporan bahwa tanah limbah mengandung Pb sebesar 365,10 mg/kg yang masih berada di bawah baku mutu karena menurut Perda DIY mengenai baku mutu limbah cair pada perusahaan keramik yaitu sebesar 1000 mg/kg, yang artinya limbah ini aman. Karya cipta yang memanfaatkan tanah limbah dengan objek radiolaria ini mencapai hasil yang artistik dengan tanah sampel I yang diperlakukan dengan teknik cetak. Dalam pembuatan keramik dengan bentuk ide radiolaria yang memiliki bentuk simetris teknik cetak merupakan paling tepat untuk mendapatkan bentuk-bentuk repetisi secara global, sedangkan sampel II dan III dapat menjadi tanah yang baik dalam membantu membuat tambahan dekorasi misalnya berupa duri, tonjolan dan yang lainnya. Proses pembakaran yang dapat menimbulkan efek artistik tidak terduga yaitu eksperimen mereduksi pada awal pembakaran dan akhir pembakaran dengan penahanan selama setengah jam yang menghasilkan efek glasir retak-retak terpisah. |
---|