Potret Aktor dalam Karya Seni Lukis
Seni rupa, terutama seni lukis adalah rekam jejak pengalaman hidup seseorang, baik itu pengalaman batin ataupun pengalaman empiris yang diungkapkan dalam bentuk karya lukisan. Berbagai pengalaman yang diwujudkan tidak hanya didapatkan seniman dari pengalaman pribadi, namun dapat hadir melalui hal-ha...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36915 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Seni rupa, terutama seni lukis adalah rekam jejak pengalaman hidup seseorang, baik itu pengalaman batin ataupun pengalaman empiris yang diungkapkan dalam bentuk karya lukisan. Berbagai pengalaman yang diwujudkan tidak hanya didapatkan seniman dari pengalaman pribadi, namun dapat hadir melalui hal-hal di sekitar yang bersinggungan dan masuk ke dalam diri seniman. Faktor yang dapat bersinggungan kepada seniman dapat dari mana saja, entah itu dari keluarga, masyarakat, media cetak atau elektronik, dan bahkan bentuknya beragam, bisa berupa hasil karya seni, aktivitas budaya dan lain sebagainya. Faktor yang memengaruhi dalam penciptaan ini adalah kecenderungan dalam menikmati film dan menitikberatkan pada persoalan aktor sebagai fokus atau objek utama dalam proses perwujudan karya. Penggambaran aktor yang diwujudan ke dalam karya akan berupa potongan adegan film maupun sesuatu yang bersifat ikonik/mewakili film tersebut. Dengan demikian penggambaran yang ada, bersifat umum dan mewakili citra film. Adegan yang diungkapkan dalam karya dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, antara lain dilihat dari kualitas adegan, kualitas film maupun aktor itu sendiri. Ungkapan visual yang ada berusaha untuk memperdalam karakter aktor ke dalam sebuah bentuk potret. Cara ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali karakter dari seorang tokoh sekaligus citra dari sebuah film. Upaya yang dipakai adalah dengan menghadirkan kembali/representasi ke dalam sebuah karya dan terdapat usaha untuk mengekspresikan emosi pribadi melalui coretan/brustroke dengan ciri khas di bagian akhir proses perwujudan. Kata Kunci: potret, aktor, film, representasi, ikonik. |
---|