Ikonologi Wayang Kulit Purwa Pada Merek Dagang
Suatu proses penciptaan merek dagang memperlihatkan bahwa beberapa perusahaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta menggunakan gambar wayang kulit purwa sebagai identitas visual merek dagangnya. Penelitian ini memfokuskan pada dua hal, pertama untuk mengetahui makna intrinsik dari gambar wayang kulit purwa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yk.
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36920 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Suatu proses penciptaan merek dagang memperlihatkan bahwa beberapa perusahaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta menggunakan gambar wayang kulit purwa sebagai identitas visual merek dagangnya. Penelitian ini memfokuskan pada dua hal, pertama untuk mengetahui makna intrinsik dari gambar wayang kulit purwa pada merek dagang. Kedua untuk mengetahui kecenderungan gaya visual gambar wayang kulit purwa pada merek dagang yang berkembang sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ikonologi melalui pemikiran Erwin Panofsky. Ikonologi merupakan cabang dari sejarah seni yang berkaitan dengan pokok bahasan (subject matter) atau makna dari karya seni. Berdasarkan hasil analisis interpretasi ikonologi diperoleh temuan suatu motif artistik dalam visualisasi merek dagang berupa gambar wayang kulit purwa dengan makna ekspresional tertentu yang menjadi makna intrinsik dalam interpretasi ikonologi, seperti gambar wayang Bima dengan makna ekspresional kekuatan, gambar wayang Semar dengan makna ekspresional sebagai panutan hidup dan kemuliaan hidup, dan gambar wayang Janoko dengan makna ekspresional keanggunan yang memiliki daya pikat. ditemukan pula bahwa penggunaan gambar wayang kulit purwa sebagai identitas visual merek dagang cenderung dipengarhi oleh gaya visual Indies yang berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda. Gaya visualnya merupakan perpaduan antara gaya desain modern plakatstijl yang mengadopsi bentuk-bentuk visual ikonis sebagai objek utama ilustrasi dengan seni rupa tradisional stilisasi dekoratif bersifat simbolis khas garap rupa wayang kulit yang mengutamakan garis kontur. Penerapan gaya visual tersebut bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses identifikasi pada merek dagang. |
---|