Penambang Timah Tradisional Di Lepas Pantai Pulau Singkep Dalam Fotografi Dokumenter

Objek penciptaan karya Tugas Akhir membahas tentang penambang timah tradisional di lepas pantai Pulau Singkep. Seperti yang kita ketehaui penambang timah biasanya hanya dilakukan di darat saja, namun penambang timah juga terdapat di lepas pantai, seperti penambang timah lepas pantai di Pulau Singkep...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HARDIYANTI, Fitri
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Prodi S1 Fotografi Jurusan Fotografi FSMR ISI Yogyakarta 2017
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=36948
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Objek penciptaan karya Tugas Akhir membahas tentang penambang timah tradisional di lepas pantai Pulau Singkep. Seperti yang kita ketehaui penambang timah biasanya hanya dilakukan di darat saja, namun penambang timah juga terdapat di lepas pantai, seperti penambang timah lepas pantai di Pulau Singkep. Bekerja sebagai penambang timah di lepas pantai telah dilakukan oleh masyarakat Singkep sejak masa perusahaan timah runtuh. Penambang timah di lepas pantai bekerja hanya dengan bermodalkan kacamata, dulang, dan dirigen. Penambang yang bertugas sebagai penyelam harus menyelam dengan kedalaman 5-8 meter untuk memgambil pasir timah di dasar laut hanya dengan menggunakan kacamata renang sebagai alat untuk menyelam. Perjuangan pekerjaan sebagai penambang timah di lepas pantai sangat berat dan berrisiko tinggi, untuk menghasilkan timah 1-3 kg bahkan kurang dari 3 kg, penambang harus berada seharian di tengah laut, melawan gelombang laut, cuaca yang tak menentu, dan merasakan dinginnya air laut dan panas teriknya matahari demi untuk menghidupi kehidupan mereka sehari-hari. Hal inilah yang melatarbelakangi penciptaan tugas akhir ini, karena penambang timah di lepas pantai memiliki perbedaan bentuk kegiatan penambangan yang sangat berbeda dengan penambang timah yang ada di darat khususnya, untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan metode observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. Metode observasi bertujuan untuk menggali ide penciptaan lebih mendalam dengan cara langsung terjun ke lapangan objek penciptaan. Selanjutnya metode eksplorasi, yaitu proses untuk membangun kedekatan terhadap objek penciptaan. Metode selanjutnya adalah eksperimentasi yang bertujuan untuk merumuskan teknis saat eksekusi foto hingga pembentukan karya. Penciptaan karya ini menggunakan media fotografi dokumenter salah satu media yang tepat dalam menyampaikan realita sosial. Fotografi dokumenter merupakan gambaran dunia nyata yang divisualisasikan oleh fotografer dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu yang penting sehingga dapat dipahami oleh khalayak umum, dengan begitu nantinya dapat menjadi arsip dan bermanfaat pada saat kini dan pada masa yang akan datang.