Ngale
Kale merupakan salah satu jenis tabuh atau gending pada karawitan Bali. Tabuh ini sedikit berbeda dari jenis tabuh lainnya. Hal itu bisa didengar dan dilihat dari teknik permainannya yang sederhana, yaitu hanya menggunakan satu nada saja. Ketertarikan penulis terhadap jenis tabuh kale dikarenakan da...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=38338 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kale merupakan salah satu jenis tabuh atau gending pada karawitan Bali. Tabuh ini sedikit berbeda dari jenis tabuh lainnya. Hal itu bisa didengar dan dilihat dari teknik permainannya yang sederhana, yaitu hanya menggunakan satu nada saja. Ketertarikan penulis terhadap jenis tabuh kale dikarenakan dalam tabuh ini hanya menggunakan satu nada saja. Dari kesederhanaan dan keunikan tabuh kale, penulis ingin memberi tawaran baru dengan mengambil ide kale kedalam bentuk komposisi musik etnis dengan pengembangan aspek musikal. Fenomena tersebut mengilhami penulis untuk mencoba mengeksplorasi konsep kale kedalam karya penciptaan musik etnis yang diberi judul Ngale. Metode penciptaan karya Ngale menggunakan teori Alma M. Hawkins. Teori tersebut meliputi tahap eksplorasi, improvisasi dan pembentukan. Selain teori Hawkins, pada proses pembentukan karya ini mencoba mengaplikasikan metode Karl-Edmund Prier SJ. Beberapa metode tersebut seperti pelebaran pola atau motif, penyempitan motif, pengurangan motif, kontrapung, pengolahan harmoni, kanon dsb, metode tersebut digunakan untuk memaksimalkan dalam proses pembentukan karya Ngale. Penambahan prefiks N- menjadi Ng- dalam istilah bahasa Bali menunjukan kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Dengan demikian, penambahan prefiks N- menjadi Ng- pada kata kale menunjukan subjek sedang melakukan aktivitas permainan tabuh kale. Aktivitas permainan tabuh kale dimaksudkan penulis untuk menunjukan bahwa karya ini bersumber dari tabuh kale. Karya Ngale menggunakan media gamelan bali. Media tersebut berbentuk pencon yang terdiri dari instrumen reyong semarpegulingan, trompong gong gede 5 nada, reyong gong gede 5 nada, gong, kempur dan kempli. Dari penerapan teori Prier dalam bukunya yang berjudul Ilmu Bentuk Musik sangat membantu penulis dalam tahapan atau langkah-langkah untuk membuat komposisi musik. Pada karya Ngale mencoba memaksimalkan sesuatu hal yang sederhana agar menjadi lebih kompleks. |
---|