Gender & inferioritas perempuan : praktik kritik sastra feminis
Pandangan gender mendapat tempat istimewa di masyarakat luas tempat dikotomi laki - laki - perempuan dipahami secara umum dan acapkali dijustifikasi. Demikian pula hal ini pada kelanjutannya lahir di bidang kritik sastra, yang belakangan di kenal luas dengan sebutan kritik sastra feminis (KSF). Ese...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Partitur/Praktek Musik |
Language: | Indonesian |
Published: |
Pustaka Pelajar
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39456 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pandangan gender mendapat tempat istimewa di masyarakat luas tempat dikotomi laki - laki - perempuan dipahami secara umum dan acapkali dijustifikasi. Demikian pula hal ini pada kelanjutannya lahir di bidang kritik sastra, yang belakangan di kenal luas dengan sebutan kritik sastra feminis (KSF). Esensi dan asal muasal dikotomi itu begitu kuatnya sehingga kita gencar mendiskusikan orde gender dengan gambaran singkat mengenai beberapa hal yang dianggap sebagai nsur utama ideologi gender dominan di masyarakat. Oposisi laki - laki - perempuan sangat kuat karena posisinya dalam ideologi gender dan karena caranya menampilkan sesuatu benar - benar telah merasuk ke dalam masyarakat. Oposisi itu muncul sebagai satu kesatuan. Oposisi ini tidak terhubung secara instrinsik, tetapi jaring asosiasi yang melingkupi telah menyatukannya ke dalam gagasan - gagasan populer, termasuk ke dalam ranah novel. Buku ini berbicara lanjut perihal itu. Buku ini terbagi dalam beberapa bagian, bagian 1 gender membicarakan tentang mengunstruksi, mendekonstruksi, dan merekonstruksi gender, bagian 2 tentang inferioritas perempuan,yang membahas Bab Ipendahuluan, Bab II Latar sosial historiskeberadaan Nyai di Batavia, Bab III Mediasi dan kekerasan terhadap perempuan, Bab IV Novel Nyai Dasim dalam kritik sastra feminis, dan Bab V kesimpulan. |
---|