Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural
Sultan Hamengku Buwana IX merupakan seorang raja keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang melewati tiga zaman, antara lain: masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, masa pemerintahan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka. Ia juga ikut andil dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia, sa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yk.
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39559 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-39559 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-395592019-02-01T14:51:27Z Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural NURAENI, Fitri Sultan Hamengku Buwono IX kriya tekstil busana FSR ISI Yk. 2018 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39559 KT/Nur/b/2018 Sultan Hamengku Buwana IX merupakan seorang raja keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang melewati tiga zaman, antara lain: masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, masa pemerintahan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka. Ia juga ikut andil dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia, salah satunya adalah menjadi Wakil Presiden pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Selain itu sejak usia empat tahun ia (Dorodjatun) telah tinggal bersama keluarga Belanda dan kemudian melanjutkan pendidikan di Negeri Belanda. GRM. Dorodjatun memiliki latar belakang kehidupan dan perjalanan hidup yang menarik, sehingga penulis tertarik untuk menjadikannya objek material dalam penelitian kualitatif ini. Rumusan masalah akan dibatasi pada busana Sultan Hamengku Buwana IX, sehingga dapat mengetahui busana apa saja yang dikenakan oleh Sultan Hamengku Buwana IX dan wujud dari busana tersebut. Objek formal dalam penelitian ini adalah perspektif Integrasi Struktural. Perspektif tersebut digunakan untuk mengurai busana Sultan Hamengku Buwono IX hingga bagian terkecil. Integrasi Struktural biasa diwujudkan dalam bentuk skematika yang penerapannya berisi alur berfikir penulis. Skema tersebut membantu dalam pembatasan masalah, pengumpulan data, dan pengelompokkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dengan mencari data baik dari buku, foto, dan jurnal. Adapun studi lapangan dengan observasi dan wawancara. Segala sesuatu mengenai busana Sultan Hamengku Buwono IX akan dikaji menggunakan perspektif Integrasi Struktural. Penerapan perspektif Integrasi Struktural membuat kategorisasi busana Sultan Hamengku Buwono IX menjadi terstruktur. Kategorisasi mengenai jenis-jenis busana dan wujudnya dapat menjadi lebih mudah diselesaikan. Secara garis besar, busana Sultan Hamengku Buwono IX diklasifikasikan menjadi busana keraton dan busana non-keraton. Yogyakarta xvi, 73 hal.: ilus., lamp.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Sultan Hamengku Buwono IX kriya tekstil busana NONE |
spellingShingle |
Sultan Hamengku Buwono IX kriya tekstil busana NONE NURAENI, Fitri Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural |
description |
Sultan Hamengku Buwana IX merupakan seorang raja keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang melewati tiga zaman, antara lain: masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda, masa pemerintahan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka. Ia juga ikut andil dalam pemerintahan Negara Republik Indonesia, salah satunya adalah menjadi Wakil Presiden pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Selain itu sejak usia empat tahun ia (Dorodjatun) telah tinggal bersama keluarga Belanda dan kemudian melanjutkan pendidikan di Negeri Belanda. GRM. Dorodjatun memiliki latar belakang kehidupan dan perjalanan hidup yang menarik, sehingga penulis tertarik untuk menjadikannya objek material dalam penelitian kualitatif ini. Rumusan masalah akan dibatasi pada busana Sultan Hamengku Buwana IX, sehingga dapat mengetahui busana apa saja yang dikenakan oleh Sultan Hamengku Buwana IX dan wujud dari busana tersebut. Objek formal dalam penelitian ini adalah perspektif Integrasi Struktural. Perspektif tersebut digunakan untuk mengurai busana Sultan Hamengku Buwono IX hingga bagian terkecil. Integrasi Struktural biasa diwujudkan dalam bentuk skematika yang penerapannya berisi alur berfikir penulis. Skema tersebut membantu dalam pembatasan masalah, pengumpulan data, dan pengelompokkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dengan mencari data baik dari buku, foto, dan jurnal. Adapun studi lapangan dengan observasi dan wawancara. Segala sesuatu mengenai busana Sultan Hamengku Buwono IX akan dikaji menggunakan perspektif Integrasi Struktural. Penerapan perspektif Integrasi Struktural membuat kategorisasi busana Sultan Hamengku Buwono IX menjadi terstruktur. Kategorisasi mengenai jenis-jenis busana dan wujudnya dapat menjadi lebih mudah diselesaikan. Secara garis besar, busana Sultan Hamengku Buwono IX diklasifikasikan menjadi busana keraton dan busana non-keraton. |
format |
Tugas Akhir |
author |
NURAENI, Fitri |
author_facet |
NURAENI, Fitri |
author_sort |
NURAENI, Fitri |
title |
Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural |
title_short |
Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural |
title_full |
Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural |
title_fullStr |
Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural |
title_full_unstemmed |
Busana Sultan Hamengku Buwono IX dalam Perspektif Integrasi Struktural |
title_sort |
busana sultan hamengku buwono ix dalam perspektif integrasi struktural |
publisher |
FSR ISI Yk. |
publishDate |
2018 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39559 |
_version_ |
1741201112264867840 |