Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus

Penciptaan karya perhiasan berasal dari keprihatinan penulis dengan terungkapnya bukti eksploitasi terhadap lumba-lumba sirkus. Salah satu bukti berwujud cuplikan video yang diunggah oleh Ric O’Barry Dolphin Project menunjukkan kekejaman sistem sirkus lumba-lumba keliling karena mereka mengadakan pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WANGI, Galuh Bagas
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yk. 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39561
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-39561
record_format oai_dc
spelling isilib-395612019-02-01T15:10:59Z Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus WANGI, Galuh Bagas Perhiasan kriya logam Eksploitasi FSR ISI Yk. 2018 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39561 KL/Wan/p/2018 Penciptaan karya perhiasan berasal dari keprihatinan penulis dengan terungkapnya bukti eksploitasi terhadap lumba-lumba sirkus. Salah satu bukti berwujud cuplikan video yang diunggah oleh Ric O’Barry Dolphin Project menunjukkan kekejaman sistem sirkus lumba-lumba keliling karena mereka mengadakan pertunjukan secara berpindah-pindah kota dengan cara yang tidak layak serta penyiksaan berupa membuat lapar lumba-lumba untuk kepentingan latihan trik sirkus. Dari beberapa bukti yang terlihat pada video, Dolphin Project membuat sebuah petisi yang bertujuan untuk memberhentikan sirkus lumba-lumba di Indonesia. Petisi tersebut masih membutuhkan ribuan pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu meminta presiden beserta pemerintah agar tidak lagi memberi izin kepada penyelenggara sirkus lumba-lumba. Oleh karena itu, perhiasan ini dibuat sebagai ajakan bagi masyarakat untuk mendukung penolakan sirkus lumba-lumba. Sebuah penciptaan karya diwujudkan dengan berbagai metode. Metode tersebut berupa metode pendekatan dan metode penciptaan. Metode pendekatan pada penciptaan karya ini menggunakan metode animal rights, pendekatan estetis, pedekatan ergonomi, dan pendekatan sosiologi seni yang memiliki perannya masing-masing. Metode penciptaan menggunakan metode penciptaan oleh S.P Gustami. Sebagai penyeimbang metode penciptaan, digunakan juga metode practice-led research berupa pendekatan yang berbasis pada sebuah penelitian yang diperoleh dari sebuah praktik. Karya yang memiliki makna dapat dikatakan berhasil ketika maknanya tersampaikan pada para penikmat seni. Setelah melalui proses panjang berupa konseptualisasi hingga aktualisasi, terciptalah perhiasan dengan bahan dasar perak 925 berkombinasi akrilik, keramik, dan resin yang memiliki peran persuasif dalam hal mengajak untuk tidak mendukung kegiatan eksploitasi lumba-lumba sirkus. Yogyakarta xvi, 95 hal.: ilus.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Perhiasan
kriya logam
Eksploitasi
NONE
spellingShingle Perhiasan
kriya logam
Eksploitasi
NONE
WANGI, Galuh Bagas
Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus
description Penciptaan karya perhiasan berasal dari keprihatinan penulis dengan terungkapnya bukti eksploitasi terhadap lumba-lumba sirkus. Salah satu bukti berwujud cuplikan video yang diunggah oleh Ric O’Barry Dolphin Project menunjukkan kekejaman sistem sirkus lumba-lumba keliling karena mereka mengadakan pertunjukan secara berpindah-pindah kota dengan cara yang tidak layak serta penyiksaan berupa membuat lapar lumba-lumba untuk kepentingan latihan trik sirkus. Dari beberapa bukti yang terlihat pada video, Dolphin Project membuat sebuah petisi yang bertujuan untuk memberhentikan sirkus lumba-lumba di Indonesia. Petisi tersebut masih membutuhkan ribuan pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu meminta presiden beserta pemerintah agar tidak lagi memberi izin kepada penyelenggara sirkus lumba-lumba. Oleh karena itu, perhiasan ini dibuat sebagai ajakan bagi masyarakat untuk mendukung penolakan sirkus lumba-lumba. Sebuah penciptaan karya diwujudkan dengan berbagai metode. Metode tersebut berupa metode pendekatan dan metode penciptaan. Metode pendekatan pada penciptaan karya ini menggunakan metode animal rights, pendekatan estetis, pedekatan ergonomi, dan pendekatan sosiologi seni yang memiliki perannya masing-masing. Metode penciptaan menggunakan metode penciptaan oleh S.P Gustami. Sebagai penyeimbang metode penciptaan, digunakan juga metode practice-led research berupa pendekatan yang berbasis pada sebuah penelitian yang diperoleh dari sebuah praktik. Karya yang memiliki makna dapat dikatakan berhasil ketika maknanya tersampaikan pada para penikmat seni. Setelah melalui proses panjang berupa konseptualisasi hingga aktualisasi, terciptalah perhiasan dengan bahan dasar perak 925 berkombinasi akrilik, keramik, dan resin yang memiliki peran persuasif dalam hal mengajak untuk tidak mendukung kegiatan eksploitasi lumba-lumba sirkus.
format Tugas Akhir
author WANGI, Galuh Bagas
author_facet WANGI, Galuh Bagas
author_sort WANGI, Galuh Bagas
title Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus
title_short Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus
title_full Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus
title_fullStr Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus
title_full_unstemmed Penciptaan Perhiasan Logam Sebagai Representasi Visual Penolakan Eksploitasi Lumba-Lumba Sirkus
title_sort penciptaan perhiasan logam sebagai representasi visual penolakan eksploitasi lumba-lumba sirkus
publisher FSR ISI Yk.
publishDate 2018
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39561
_version_ 1741201112637112320