Analisis Koreografi Tari Kathowong Di Kabupaten Sleman
Penelitian ini menganalisis koreografi dari Tari Kathowong di Kabupaten Sleman. Tarian ini adalah tari kelompok yang ditariak oleh lima orang penari perempuan, diciptakan oleh Kartika Bayuwati pada tahun 2010. Tari ini Terinspirasi dari permainan tradisional masyarakat Jawa nini thowong, dimana perm...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yk.
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39664 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini menganalisis koreografi dari Tari Kathowong di Kabupaten Sleman. Tarian ini adalah tari kelompok yang ditariak oleh lima orang penari perempuan, diciptakan oleh Kartika Bayuwati pada tahun 2010. Tari ini Terinspirasi dari permainan tradisional masyarakat Jawa nini thowong, dimana permainan ini berbentuk boneka kayu perempuan yang terbuat dari kayu dan tempurung kelapa. Bersumber dari ide penciptaan tersebut maka terciptalah gerak yang cenderung patah-patah seperti kayu, agar lebih mirip dengan boneka nini thowong yang sesungguhnya maka rias yang digunakan adalah rias badut dan mengenakan kostum yang sebagian dibuat dari bahan alam. Dalam hal ini yang menjadi pokok penelitian adalah bagaimana analisis koreografi Tari Kathowong di Kabupaten Sleman. Untuk menjawab permasalah tersebut, maka peneliti akan mengacu pada buku Y. Sumandya Hadi yang berjudul Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Menurut Y. Sumandya hadi ketiga elemen tersebut tidak dapat dipisahkan dalam sebuah pertunjukan tari. Elemen-elemen tersebut akan digunakan untuk menganalisis Tari Kathowong di Kabupaten Sleman. Gerak-gerak yang tercipta dalam Tari Kathowong ini muncul dari pengamatan koreografer terhadap boneka nini thowong yang cenderung kaku. Tarian ini berpijak pada unsur-unsur tari tradisi. Dalam koreografi Tari Kathowong ini menggunakan gerak murni dan gerak maknawi yang didalmnya terdapat pengembangan-pengembangan gerak dari aspek tenaga lemah dan sedang, ruang yang menjadikan terbentuknya pola lantai, dan waktu yang menggunakan tempo sedang dan cepat juga ritme yang ajeg. |
---|