SAI AGUNG
Sai Agung merupakan judul dari sebuah karya tari kelompok yang di dalamnya melibatkan delapan penari perempuan. Kata Sai berasal dari bahasa Lampung yang artinya “Satu” dan “Agung” sebagai “Yang Agung”. Jadi Sai Agung diartikan sebagai “Keagungan yang satu”. Karya ini terinspirasi dari tradisi Lampu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prodi Seni Tari Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39673 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sai Agung merupakan judul dari sebuah karya tari kelompok yang di dalamnya melibatkan delapan penari perempuan. Kata Sai berasal dari bahasa Lampung yang artinya “Satu” dan “Agung” sebagai “Yang Agung”. Jadi Sai Agung diartikan sebagai “Keagungan yang satu”. Karya ini terinspirasi dari tradisi Lampung yaitu Ngantak Pahar, yang merupakan tradisi masyarakat Sai Batin dalam merayakan peringatan acara Maulid Nabi. Masyarakat Sai Batin bersama-sama membawa pahar yang berisi makanan menuju masjid untuk berdo’a dan selanjutnya makan bersama dengan seluruh warga pekon (desa) yang bertujuan untuk terus menjalin kebersamaan dan silaturahmi antar warganya.Penciptaan karya ini merupakan pencapaian ide dari tradisi Ngantak Pahar yang mana para wanita membawa pahar dengan cara menjunjung dan mengikuti acara arak-arakan. Fenomena tersebut menginspirasi dalam menghadirkan suasana keagungan seperti yang terlihat saat arak-arakan berlangsung.Visualisasi karya tari yang diciptakan dalam bentuk koreografi kelompok dengan jumlah penari delapan (8), dengan bentuk penyajian simbolik dan representasional. Tipe tari karya Sai Agung adalah tipe studi dan dramatik tentang tradisi Ngantak Pahar. Gerak-gerak dasar yang digunakan dikembangkan dalam karya Sai Agung berangkat dari gerak melinting dan ragam gerak Bedana. Metode penciptaan yang digunakan dalam karya ini salah satunya ialah eksplorasi, metode ini dianggap sebagai cara dalam menemukan motif-motif baru yang dapat menggambarkan karya Sai Agung. |
---|