Makna Ruang Interior Shopping Mall 'Tunjungan Plaza' di Surabaya

Tunjungan Plaza adalah shopping mall modern pertama, terbesar, danbagian dari superblok Tunjungan City di Surabaya. Superblok merupakan gabunganantara mal, perkantoran, hotel, dan kondominium. Tunjungan Plaza dirancangdengan pertimbangan desain yang sesuai dengan definisi ruang perbelanjaan padaumum...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SARI, Sriti Mayang
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Program Pascasarjana ISI Yk 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39690
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Tunjungan Plaza adalah shopping mall modern pertama, terbesar, danbagian dari superblok Tunjungan City di Surabaya. Superblok merupakan gabunganantara mal, perkantoran, hotel, dan kondominium. Tunjungan Plaza dirancangdengan pertimbangan desain yang sesuai dengan definisi ruang perbelanjaan padaumumnya, baik dari segi fungsi, bentuk, ukuran, pola, maupun suasana ruang. Faktorfungsi sering hanya mengacu pada permasalahan dimensional saja, padahal faktorpengguna dengan nilai-nilai budaya yang dibawanya, interaksi pengguna denganruang lebih mendalam. Tunjungan Plaza ketika digunakan oleh pengguna ruang yangberagam nilai-nilai budaya yang dibawanya banyak memunculkan fenomenakeruangan yang menarik.Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan fenomena keruangan yangmuncul di Tunjungan Plaza dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Kemudianmenemukan pengetahuan teoritis lokal yang dapat menjelaskan makna ruang dishopping mall Tunjungan Plaza, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalahfenomenologi deskriptif model Husserlian. Penelitian ini tidak menggunakanprakonsepsi, dan melalui tahap intensionalitas dan reduksi eidetik.Hasil penelitian menemukan: pertama, fenomena keruangan yang ditemukanpada ruang interior shopping mall Tunjungan Plaza sangat berkaitan dengan polakunjungan. Di mal Tunjungan Plaza pola kunjungan ini menciptakan fenomena‘quiet period’, ‘peak period’, saat diskon (program sale, hari raya, lebaran). Padasetiap waktu kunjungan tersebut menciptakan pengalaman keruangan tersendiri.Kedua, faktor-faktor yang melatarbelakangi terciptanya fenomena keruangan yangterjadi di shopping mall Tunjungan Plaza di Surabaya adalah latar belakang budayapengunjung mal yang beragam dan berbagai program yang ditawarkan penyewa malmaupun pihak Tunjungan Plaza. Ketiga, penelitian ini menemukan teori keruanganlokal, yaitu: teori ruang pembangkit dan pelepas hasrat sebagai makna ruang interiormal Tunjungan Plaza bagi pengguna mal tersebut. Teori ruang ini tercipta dari tigakonsep ruang, yaitu: ruang berkumpul, konsumsi, dan promosi. Ruang pembangkitdan pelepas hasrat ini dapat ditemukan di seluruh area Tunjungan Plaza. Ruangruangdi mal Tunjungan Plaza ini sebagian besar bersifat dinamis dengan adanyaaspek waktu yang berkaitan dengan pola kedatangan pengunjung. Bersifat dinamisdalam arti bahwa struktur ruang dengan elemen-elemen pembentuk ruang lantai,dinding, plafon, warna, bentuk dan aktivitas pengunjung diwaktu yang berbeda dapatmenciptakan atmosfer ruang berbeda pula. Dan ternyata struktur ruang yang berbedabedadapat mengundang minat, hasrat, membangkitkan ide-ide yang berbeda pula,dan sebagai ruang pembangkit dan pelepas hasrat penggguna ruang mal.