Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur

Ritual Ngagha Mere adalah ritual mengucap syukur dan memberikan persembahan kepada leluhur yakni ine ame ebu kaju, yang dilaksanakan oleh masyarakat Wajo di Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam pelaksanaannya, Uwi (ubi jalar liar) dijadikan persembahan kepada para leluhur. Ritual Ng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DJAWA, Blandina Wenika
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Prodi S-1 Etnomusikologi Jurusan Etnomusikologi FSP ISI Yk 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39789
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-39789
record_format oai_dc
spelling isilib-397892019-03-15T10:31:26Z Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur DJAWA, Blandina Wenika Ngagha Mere, Musik Ndoto Prodi S-1 Etnomusikologi Jurusan Etnomusikologi FSP ISI Yk 2019 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39789 EG/Dja/m/2019 Ritual Ngagha Mere adalah ritual mengucap syukur dan memberikan persembahan kepada leluhur yakni ine ame ebu kaju, yang dilaksanakan oleh masyarakat Wajo di Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam pelaksanaannya, Uwi (ubi jalar liar) dijadikan persembahan kepada para leluhur. Ritual Ngagha Mere tidak terlepas dari musik, yakni musik Ndoto. Musik tersebut sangat penting peranannya dalam ritual Ngagha Mere, karena merupakan sarana komunikasi masyarakat Wajo kepada para leluhur. Masyarakat Wajo percaya bahwa ketika musik tersebut dimainkan, para leluhur akan mendengar, dan mengetahui bahwa anak cucunya datang untuk memberi persembahan. Musik Ndoto memiliki beberapa ragam, dan ragam-ragam tersebut berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Wajo. Motif-motif yang dimainkan dalam ragam mencerminkan kehidupan masyarakat Wajo yang selalu menanamkan semangat dalam menjalani hidup, serta gotong-royong dalam masyarakatnya. Alat musik Ndoto tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi, tetapi juga digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus ubi. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya permainan alat musik tersebut di kampung adat, sebab alat musik itu tidak boleh lagi dimainkan di kampung adat setelah ubi dipersembahkan kepada para leluhur. Namun jika dihubungkan ke dalam kehidupan masyarakat Wajo, dapat diinterpretasikan bahwa pembuatan alat musik Ndoto melambangkan sebagai kelahiran manusia, permainan musik Ndoto sebagai proses menjalani hidup, dan penggunaannya sebagai kayu bakar sebagai kematian atau berpulangnya manusia kepada sang pencipta. Dapat disimpulkan bahwa ritual Ngagha Mere sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk leluhur, dan musik Ndoto adalah sarana komunikasi masyarakat kepada leluhur, sehingga alat musik tersebut hanya dapat digunakan di kampung adat dan pada saat ritual Ngagha Mere, sebab masyarakat Wajo berprinsip bahwa apa yang diperuntukkan bagi leluhur, biarlah untuk leluhur saja, sehingga alat musik Ndoto harus dimusnahkan agar tidap dimainkan lagi dengan menjadikan alat musik tersebut sebagai kayu bakar. Yogyakarta xviii + 124 hal.; ilus.: 30 cm EG/Dja/m/2019 http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Ngagha Mere, Musik Ndoto
EG/Dja/m/2019
spellingShingle Ngagha Mere, Musik Ndoto
EG/Dja/m/2019
DJAWA, Blandina Wenika
Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur
description Ritual Ngagha Mere adalah ritual mengucap syukur dan memberikan persembahan kepada leluhur yakni ine ame ebu kaju, yang dilaksanakan oleh masyarakat Wajo di Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam pelaksanaannya, Uwi (ubi jalar liar) dijadikan persembahan kepada para leluhur. Ritual Ngagha Mere tidak terlepas dari musik, yakni musik Ndoto. Musik tersebut sangat penting peranannya dalam ritual Ngagha Mere, karena merupakan sarana komunikasi masyarakat Wajo kepada para leluhur. Masyarakat Wajo percaya bahwa ketika musik tersebut dimainkan, para leluhur akan mendengar, dan mengetahui bahwa anak cucunya datang untuk memberi persembahan. Musik Ndoto memiliki beberapa ragam, dan ragam-ragam tersebut berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Wajo. Motif-motif yang dimainkan dalam ragam mencerminkan kehidupan masyarakat Wajo yang selalu menanamkan semangat dalam menjalani hidup, serta gotong-royong dalam masyarakatnya. Alat musik Ndoto tidak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi, tetapi juga digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus ubi. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya permainan alat musik tersebut di kampung adat, sebab alat musik itu tidak boleh lagi dimainkan di kampung adat setelah ubi dipersembahkan kepada para leluhur. Namun jika dihubungkan ke dalam kehidupan masyarakat Wajo, dapat diinterpretasikan bahwa pembuatan alat musik Ndoto melambangkan sebagai kelahiran manusia, permainan musik Ndoto sebagai proses menjalani hidup, dan penggunaannya sebagai kayu bakar sebagai kematian atau berpulangnya manusia kepada sang pencipta. Dapat disimpulkan bahwa ritual Ngagha Mere sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk leluhur, dan musik Ndoto adalah sarana komunikasi masyarakat kepada leluhur, sehingga alat musik tersebut hanya dapat digunakan di kampung adat dan pada saat ritual Ngagha Mere, sebab masyarakat Wajo berprinsip bahwa apa yang diperuntukkan bagi leluhur, biarlah untuk leluhur saja, sehingga alat musik Ndoto harus dimusnahkan agar tidap dimainkan lagi dengan menjadikan alat musik tersebut sebagai kayu bakar.
format Tugas Akhir
author DJAWA, Blandina Wenika
author_facet DJAWA, Blandina Wenika
author_sort DJAWA, Blandina Wenika
title Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur
title_short Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur
title_full Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur
title_fullStr Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur
title_full_unstemmed Musik Ndoto dalam Ritual Ngagha Mere di Kampung Wajo Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur
title_sort musik ndoto dalam ritual ngagha mere di kampung wajo kecamatan keo tengah kabupaten nagekeo flores nusa tenggara timur
publisher Prodi S-1 Etnomusikologi Jurusan Etnomusikologi FSP ISI Yk
publishDate 2019
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39789
_version_ 1741201156680450048