Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)

Salah satu tolak ukur penting dalam manifestasi sebuah karya seni adalah tema karya. Ketertarikan seniman terhadap ide pokok yang diusung sangat subjektif sehinga bisa menjadi menarik atau biasa saja bagi audience yang menikmati karya seni. Kematian menjadi keniscayaan bagi yang diberi kehidupan, ol...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IKHSAN P., Yanuar
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Prog. Magister Pencip. & Pengkj. Seni PPS ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39892
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-39892
record_format oai_dc
spelling isilib-398922019-04-01T14:25:14Z Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian) IKHSAN P., Yanuar Karya Seni Rupa Persepsi kematian Prog. Magister Pencip. & Pengkj. Seni PPS ISI Yogyakarta 2019 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39892 Tes/SP/Ikh/p/2019 Salah satu tolak ukur penting dalam manifestasi sebuah karya seni adalah tema karya. Ketertarikan seniman terhadap ide pokok yang diusung sangat subjektif sehinga bisa menjadi menarik atau biasa saja bagi audience yang menikmati karya seni. Kematian menjadi keniscayaan bagi yang diberi kehidupan, oleh sebab itu tema kematian menarik untuk dibahas karena selalu kontekstual dengan zamanya. Agar tema ini tidak subjektif maka dilakukan wawancara dan diseleksi dengan literasi sehingga diperoleh persepsi kematian yang tidak menakutkan yang objektif.Proses visualisasi karya tidak hanya menekankan pada metafor saja, tetapi juga mempertimbangkan aspek material yang dipilih dan cara penyajianya. Metode penciptaan karya yang modernis tersebut menjadi strategi berkesenian yang dipilih penulis karena diera kontemporer saat ini banyak bermunculan karya konseptual yang tidak begitu mementingkan aspek material dan penyajiannya. Pemilihan dan penguasaan teknik yang tepat akan membentuk material menjadi metafor yang diinginkan sehingga antara metafor dan material menjadi satu kesatuan walaupun keduanya memiliki potensi untuk menyampaikan sesuatu hal. Penyajian akan membantu audience untuk memaknai karya.Proses Penciptaan karya seni dengan menggunakan bagan penciptaan David Campbell yaitu Preparation : wawancara untuk memperoleh persepsi kematian, Contruction: mengeliminasi hasil wawancara dengan literasi sehingga diperoleh persepsi kematian yang tidak menakutkan, Inkubation : pemikiran kembali ide kematian mana yang akan diproduksi Illumination : mengkonstruk karya dengan pertimbangan metafor, material,dan penyajian, Verivication : produksi karya. Yogyakarta xii, 90 hal.: ilus.; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Karya Seni Rupa
Persepsi kematian
NONE
spellingShingle Karya Seni Rupa
Persepsi kematian
NONE
IKHSAN P., Yanuar
Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
description Salah satu tolak ukur penting dalam manifestasi sebuah karya seni adalah tema karya. Ketertarikan seniman terhadap ide pokok yang diusung sangat subjektif sehinga bisa menjadi menarik atau biasa saja bagi audience yang menikmati karya seni. Kematian menjadi keniscayaan bagi yang diberi kehidupan, oleh sebab itu tema kematian menarik untuk dibahas karena selalu kontekstual dengan zamanya. Agar tema ini tidak subjektif maka dilakukan wawancara dan diseleksi dengan literasi sehingga diperoleh persepsi kematian yang tidak menakutkan yang objektif.Proses visualisasi karya tidak hanya menekankan pada metafor saja, tetapi juga mempertimbangkan aspek material yang dipilih dan cara penyajianya. Metode penciptaan karya yang modernis tersebut menjadi strategi berkesenian yang dipilih penulis karena diera kontemporer saat ini banyak bermunculan karya konseptual yang tidak begitu mementingkan aspek material dan penyajiannya. Pemilihan dan penguasaan teknik yang tepat akan membentuk material menjadi metafor yang diinginkan sehingga antara metafor dan material menjadi satu kesatuan walaupun keduanya memiliki potensi untuk menyampaikan sesuatu hal. Penyajian akan membantu audience untuk memaknai karya.Proses Penciptaan karya seni dengan menggunakan bagan penciptaan David Campbell yaitu Preparation : wawancara untuk memperoleh persepsi kematian, Contruction: mengeliminasi hasil wawancara dengan literasi sehingga diperoleh persepsi kematian yang tidak menakutkan, Inkubation : pemikiran kembali ide kematian mana yang akan diproduksi Illumination : mengkonstruk karya dengan pertimbangan metafor, material,dan penyajian, Verivication : produksi karya.
format Tugas Akhir
author IKHSAN P., Yanuar
author_facet IKHSAN P., Yanuar
author_sort IKHSAN P., Yanuar
title Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
title_short Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
title_full Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
title_fullStr Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
title_full_unstemmed Persepsi Kematian yang tidak Menakutkan dalam Karya Seni Rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
title_sort persepsi kematian yang tidak menakutkan dalam karya seni rupa (tinjauan karya: metafor, material, penyajian)
publisher Prog. Magister Pencip. & Pengkj. Seni PPS ISI Yogyakarta
publishDate 2019
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39892
_version_ 1741201176107417600