Ubet
UBET adalah judul karya tari yang dipilih dari konsep “Ingin cantik harus sakit” dengan objek stagen yang akan memanfaatkan pola suita dalam penggarapannya. Pola suita dipilih dengan alasan bahwa penata ingin memperlihatkan beberapa macam sudut pandang mengenai stagen, yaitu perbandingan bentuk tu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yk.
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39924 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | UBET adalah judul karya tari yang dipilih dari konsep “Ingin cantik harus sakit” dengan objek stagen yang akan memanfaatkan pola suita dalam penggarapannya. Pola suita dipilih dengan alasan bahwa penata ingin memperlihatkan beberapa macam sudut pandang mengenai stagen, yaitu perbandingan bentuk tubuh, efek samping penggunaan stagen dan fungsi stagen. Stagen adalah kain panjang dengan lebar kurang lebih sejengkal dan biasanya terbuat dari kain yang bertekstur kasar. Karya tari ini akan dirangkai mulai dari perkembangan cara menggunakan stagen hingga fungsi atau kegunaan stagen. Fungsi stagen salah satunya adalah untuk sarana membakar lemak bagian perut bagi wanita setelah melahirkan. Suita pertama terdapat perbandingan visual tubuh wanita yaitu gendut dengan perut buncit dengan tubuh langsing. Suasana yang muncul adalah kesedihan, ketika wanita gendut iri dengan wanita bertubuh langsing. Suita ke dua berisi wanita yang memamerkan tubuh langsingnya. Suita ke tiga berisi wanita langsing ketika menggunakan stagen. Suita ke empat terdapat dua wanita sebagai perwujudan kondisi wanita berperut buncit. Suita ke lima, penari berpostur tubuh gemuk dan langsing disandingkan dengan alasan dasar bahwa manusia tetap hidup berdampingan walau dengan berbagai kondisi tubuh masing-masing. Banyak kendala yang harus dialami pemakai stagen, yaitu harus merasakan panas dan sesak di bagian-bagian yang dipakaikan stagen. Dengan demikian, bahwa memiliki tubuh langsing harus melewati sakitnya menahan sesak dan panas sewaktu memakai stagen. Karya ini dominan menggunakan tekhnik memutar, putaran, liukan dan pengembangan property. Dikoreografikan secara kelompok dengan jumlah 8 penari perempuan. |
---|