Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung

Tari Baris Poleng Katekok Jago di Desa Tegal Darmasaba Kabupaten Badung adalah tari tradisi Bali yang berbentuk komposisi tari kelompok dengan ciri berbaris, berderet, dan berjajar. Disebut Baris Poleng Ketekok Jago disebabkan oleh dominasi penggunaan busana dan aksesoris loreng “poleng” hitam dan p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: USADHI, Nyoman Triyana
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yk. 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39930
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-39930
record_format oai_dc
spelling isilib-399302019-04-08T08:54:31Z Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung USADHI, Nyoman Triyana Seni Tari Upacara adat Tari Baris FSP ISI Yk. 2018 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39930 ST.PKJ/Usa/f/2018 Tari Baris Poleng Katekok Jago di Desa Tegal Darmasaba Kabupaten Badung adalah tari tradisi Bali yang berbentuk komposisi tari kelompok dengan ciri berbaris, berderet, dan berjajar. Disebut Baris Poleng Ketekok Jago disebabkan oleh dominasi penggunaan busana dan aksesoris loreng “poleng” hitam dan putih. Dalam kehidupan beragama Hindu di Bali disebutkan ada tiga jenis kain poleng yakni: saput poleng rwabhineda, saput poleng sudamala, dan saput poleng tridatu. Aplikasi busana poleng dalam Baris Poleng Katekok Jago lebih didominasi oleh penggunaan poleng rwabineda dan poleng sudhamala. Poleng rwabineda berbentuk strip melintang sebagai hiasan pada desain kaki celana dan lengan baju; sedangkan poleng sudhamala menjadi hiasan pada saput seperti kain poleng tridatu, kain-kain kuno seperti cepuk, gringsing dan sejenisnya, menjadi hiasan tambahan yang kuat memberikan kesan angker dan kuno pada tampilan figur dari masing-masing penarinya. Hal-hal inilah yang menjadikan Baris Poleng Katekok Jago di Desa Tegal Darmasaba menjadi unik dan istimewa. Dalam penelitian ini, antropologi menjadi ilmu untuk membedah masalah yang terjadi di dalam suatu kelompok masyarakat. Masyarakat pendukung memiliki hubungan erat dengan pemahaman mengenai fungsi suatu tari dalam upacara keagamaan. Tari Baris Poleng Katekok Jago sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan ritual keagamaan Agama Hindu Bali. Fungsi sebagai kenyataan sosial yang harus dicari dalam hubungannya dengan tujuan sosial. Fungsi dari setiap bagian ialah memelihara hidup itu. Menurut Malinowski dan J. van baal fungsi kebudayaan adalah harus memenuhi kebutuhan integratif, seperti agama dan kesenian. Dalam konsep rwabhineda sangat erat kaitannya dengan pemahaman Spiro bahwa fungsi menentangkan hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal lain dalam satu sistem yang terintegrasi. Fungsi integratif ini demikian melekat pada Tari Baris Poleng Katekok Jago dan agama Hindu Bali, sehingga sifat integratif ini melahirkan hubungan kedekatan antar religi dan kesenian yang oleh masyarakat Hindu Bali diekspresikan sebagai kewajiban manusia. Tari Baris Poleng Katekok Jago merupakan tari wali berfungsi sebagai tarian dalam upacara Pitra Yadnya dan Dewa Yadnya. Tari Baris ini menggunakan gerakan dan tata busana yang sederhana. Tari Baris Katekok Jago merupakan tari sakral yang digunakan pada upacara yadnya pada tingkatan Madya dan tingkatan Utama sebagai simbol dari kesatria yang mengawal turunnya Para Dewa ke bumi disetiap upacara Dewa Yadnya, seperti Karya Ngenteg Linggih, Karya Padudusan Agung, Karya Padudusan Alit dan sebagainya. Tari Baris Poleng Katekok Jago di desa Tegal Darmasaba dalam upacara Pitra Yadnya (ngaben), hanya diperuntukkan kepada kaum yang memiliki kasta (catur warna) tertinggi. Penari Baris Poleng Katekok Jago menjadi perajurit yang mengawal arwah menuju tujuan akhirnya. Yogyakarta x, 83 hal.: ilus.; 30 cm. NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Seni Tari
Upacara adat
Tari Baris
NONE
spellingShingle Seni Tari
Upacara adat
Tari Baris
NONE
USADHI, Nyoman Triyana
Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung
description Tari Baris Poleng Katekok Jago di Desa Tegal Darmasaba Kabupaten Badung adalah tari tradisi Bali yang berbentuk komposisi tari kelompok dengan ciri berbaris, berderet, dan berjajar. Disebut Baris Poleng Ketekok Jago disebabkan oleh dominasi penggunaan busana dan aksesoris loreng “poleng” hitam dan putih. Dalam kehidupan beragama Hindu di Bali disebutkan ada tiga jenis kain poleng yakni: saput poleng rwabhineda, saput poleng sudamala, dan saput poleng tridatu. Aplikasi busana poleng dalam Baris Poleng Katekok Jago lebih didominasi oleh penggunaan poleng rwabineda dan poleng sudhamala. Poleng rwabineda berbentuk strip melintang sebagai hiasan pada desain kaki celana dan lengan baju; sedangkan poleng sudhamala menjadi hiasan pada saput seperti kain poleng tridatu, kain-kain kuno seperti cepuk, gringsing dan sejenisnya, menjadi hiasan tambahan yang kuat memberikan kesan angker dan kuno pada tampilan figur dari masing-masing penarinya. Hal-hal inilah yang menjadikan Baris Poleng Katekok Jago di Desa Tegal Darmasaba menjadi unik dan istimewa. Dalam penelitian ini, antropologi menjadi ilmu untuk membedah masalah yang terjadi di dalam suatu kelompok masyarakat. Masyarakat pendukung memiliki hubungan erat dengan pemahaman mengenai fungsi suatu tari dalam upacara keagamaan. Tari Baris Poleng Katekok Jago sebagai produk kebudayaan yang terkait dengan ritual keagamaan Agama Hindu Bali. Fungsi sebagai kenyataan sosial yang harus dicari dalam hubungannya dengan tujuan sosial. Fungsi dari setiap bagian ialah memelihara hidup itu. Menurut Malinowski dan J. van baal fungsi kebudayaan adalah harus memenuhi kebutuhan integratif, seperti agama dan kesenian. Dalam konsep rwabhineda sangat erat kaitannya dengan pemahaman Spiro bahwa fungsi menentangkan hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal lain dalam satu sistem yang terintegrasi. Fungsi integratif ini demikian melekat pada Tari Baris Poleng Katekok Jago dan agama Hindu Bali, sehingga sifat integratif ini melahirkan hubungan kedekatan antar religi dan kesenian yang oleh masyarakat Hindu Bali diekspresikan sebagai kewajiban manusia. Tari Baris Poleng Katekok Jago merupakan tari wali berfungsi sebagai tarian dalam upacara Pitra Yadnya dan Dewa Yadnya. Tari Baris ini menggunakan gerakan dan tata busana yang sederhana. Tari Baris Katekok Jago merupakan tari sakral yang digunakan pada upacara yadnya pada tingkatan Madya dan tingkatan Utama sebagai simbol dari kesatria yang mengawal turunnya Para Dewa ke bumi disetiap upacara Dewa Yadnya, seperti Karya Ngenteg Linggih, Karya Padudusan Agung, Karya Padudusan Alit dan sebagainya. Tari Baris Poleng Katekok Jago di desa Tegal Darmasaba dalam upacara Pitra Yadnya (ngaben), hanya diperuntukkan kepada kaum yang memiliki kasta (catur warna) tertinggi. Penari Baris Poleng Katekok Jago menjadi perajurit yang mengawal arwah menuju tujuan akhirnya.
format Tugas Akhir
author USADHI, Nyoman Triyana
author_facet USADHI, Nyoman Triyana
author_sort USADHI, Nyoman Triyana
title Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung
title_short Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung
title_full Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung
title_fullStr Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung
title_full_unstemmed Fungsi Tari Baris Poleng Ketekok Jago Di Desa Darmasaba Kabupaten Badung
title_sort fungsi tari baris poleng ketekok jago di desa darmasaba kabupaten badung
publisher FSP ISI Yk.
publishDate 2018
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=39930
_version_ 1741201183142313984