Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak

Konflik antara etnis di Sampit terjadi pada 18 febuari 2001 yangmelibatkan dua kelompok etnis yaitu suku Dayak dan suku Madura. Konflikantara dua kelompok etnis ini telah berulang kali terjadi, tetapi konflik terbukabaru meledak pada 18 Februari 2001. Banyak faktor yang menjadi pemicu konflikdiantar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DAELI, Boy Fangaro Zisochi
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40031
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-40031
record_format oai_dc
spelling isilib-400312019-04-18T10:04:26Z Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak DAELI, Boy Fangaro Zisochi Skenario, Situational Conflict, Struktur Tiga Baba ISI Yogyakarta 2019 id Buku Teks http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40031 TV/Dae/m/2019 Konflik antara etnis di Sampit terjadi pada 18 febuari 2001 yangmelibatkan dua kelompok etnis yaitu suku Dayak dan suku Madura. Konflikantara dua kelompok etnis ini telah berulang kali terjadi, tetapi konflik terbukabaru meledak pada 18 Februari 2001. Banyak faktor yang menjadi pemicu konflikdiantaranya yang utama adalah social-budaya. Benturan antara kedua kelompoketnis ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dari pihak Suku Madura danmembuat mereka harus meninggalkan Kalimantan Tengah. Namun, ada beberapaorang yang berasal dari Suku Madura di selamatkan oleh orang yang bersukuDayak. Konflik antara kedua etnis ini juga mempunyai sisi kemanusian didalamnya. Banyak dari Suku Dayak melindungi orang Suku Madura di dalamrumahnya, menunggu keadaan aman lalu membawa ke pelabuhan atau ke kantorpolisi untuk dievakuasi.Melalui hal tersebut tercipta sebuah karya seni “Membangun SituationalConflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan StrukturTiga Babak” yang menggunkan konflik etnis di Sampit 2001 sebagai objekpenciptaan karya seni ini. Karya seni ini berbentuk skenario film fiksi. Konsepestetik penciptaan karya seni ini menggunakan Situational Conflict, bertujuanuntuk meningkatkan dramatik cerita, dimana kondisi situasi yang menjebak tokohutama dan tokoh lainnya untuk masuk ke dalam sebuah konflik. PenggunaanStruktur Tiga Babak akan membuat skenario ini memiliki tingkat emosi yangbertahap sampai titik tertinggi emosi lalu pada bagian akhir menjadi tahapan yangmembuat pembaca skenario bisa bernafas lega. Yogyakarta xv, 76 hal. : il. ; 30 cm NONE http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Skenario, Situational Conflict, Struktur Tiga Baba
NONE
spellingShingle Skenario, Situational Conflict, Struktur Tiga Baba
NONE
DAELI, Boy Fangaro Zisochi
Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak
description Konflik antara etnis di Sampit terjadi pada 18 febuari 2001 yangmelibatkan dua kelompok etnis yaitu suku Dayak dan suku Madura. Konflikantara dua kelompok etnis ini telah berulang kali terjadi, tetapi konflik terbukabaru meledak pada 18 Februari 2001. Banyak faktor yang menjadi pemicu konflikdiantaranya yang utama adalah social-budaya. Benturan antara kedua kelompoketnis ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dari pihak Suku Madura danmembuat mereka harus meninggalkan Kalimantan Tengah. Namun, ada beberapaorang yang berasal dari Suku Madura di selamatkan oleh orang yang bersukuDayak. Konflik antara kedua etnis ini juga mempunyai sisi kemanusian didalamnya. Banyak dari Suku Dayak melindungi orang Suku Madura di dalamrumahnya, menunggu keadaan aman lalu membawa ke pelabuhan atau ke kantorpolisi untuk dievakuasi.Melalui hal tersebut tercipta sebuah karya seni “Membangun SituationalConflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan StrukturTiga Babak” yang menggunkan konflik etnis di Sampit 2001 sebagai objekpenciptaan karya seni ini. Karya seni ini berbentuk skenario film fiksi. Konsepestetik penciptaan karya seni ini menggunakan Situational Conflict, bertujuanuntuk meningkatkan dramatik cerita, dimana kondisi situasi yang menjebak tokohutama dan tokoh lainnya untuk masuk ke dalam sebuah konflik. PenggunaanStruktur Tiga Babak akan membuat skenario ini memiliki tingkat emosi yangbertahap sampai titik tertinggi emosi lalu pada bagian akhir menjadi tahapan yangmembuat pembaca skenario bisa bernafas lega.
format Buku Teks
author DAELI, Boy Fangaro Zisochi
author_facet DAELI, Boy Fangaro Zisochi
author_sort DAELI, Boy Fangaro Zisochi
title Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak
title_short Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak
title_full Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak
title_fullStr Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak
title_full_unstemmed Membangun Situational Conflict Pada Skenario Film “18 Februari 2001” Dengan Menggunakan Struktur Tiga Babak
title_sort membangun situational conflict pada skenario film “18 februari 2001” dengan menggunakan struktur tiga babak
publisher ISI Yogyakarta
publishDate 2019
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40031
_version_ 1741201202872320001