Serba-Serbi Mengoleksi Barang Lawas Dalam Program Dokumenter Televisi “Lawasan” Episode “Piringan Hitam” Dengan Gaya Expository
Karya Tugas akhir penciptaan seni dengan judul “Serba-Serbi mengoleksi Barang Lawas Dalam Program Dokumenter Televisi “Lawasan” Episode “Piringan Hitam” dengan Gaya Expository” berawal dari kehidupan keluarga yang dekat dengan barang lawas yang menjadi inspirasi pembuatan karya ini.Dokumenter ini me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Partitur/Praktek Musik |
Language: | Indonesian |
Published: |
ISI Yogyakarta
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40069 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Karya Tugas akhir penciptaan seni dengan judul “Serba-Serbi mengoleksi Barang Lawas Dalam Program Dokumenter Televisi “Lawasan” Episode “Piringan Hitam” dengan Gaya Expository” berawal dari kehidupan keluarga yang dekat dengan barang lawas yang menjadi inspirasi pembuatan karya ini.Dokumenter ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mengoleksi barang lawas yang hingga masih digemari oleh beberapa kalangan. Piringan hitam menjadi episode pertama program ini sekaligus objek pada episode “Piringan Hitam”.Apa yang ingin disampaikan dalam dokumenter ini yaitu bahwa mengoleksi piringan hitam ternyata tidak hanya untuk sekedar barang koleksi. Mengoleksi piringan hitam dapat memberikan kepuasan batin dan dapat pula memberikan keuntungan bagi yang mengoleksi dan menggemarinya.Gaya expository merupakan gaya dokumenter dengan menggunakan narasi yang dibawakan oleh seorang narator. Penggunaan gaya expository dalam dokumenter televisi “Piringan Hitam” memiliki tujuan untuk mempermudah penonton televisi dalam menyampaikan informasi. Melalui dokumenter televisi “Piringan Hitam” diharapkan dapat menambah wawasan seputar piringan hitam. |
---|