Welcome To The Simulation World (Budaya Konsumsi Dalam Penciptaan Teater)

Konsumsi dalam perkembangannya mengalami perubahan makna menjadi suatu hal yang lebih kompleks. Konsumsi telah menjadi basis pokok dalam tatanan sosial. Masyarakat mengkonsumsi sesuatu tanpa mempedulikan klasifikasi kebutuhan yaitu: primer, sekunder dan tersier. Segalanya dapat dibeli tanpa memikirk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YUNANDA, Muhamad Faozi
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40118
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Konsumsi dalam perkembangannya mengalami perubahan makna menjadi suatu hal yang lebih kompleks. Konsumsi telah menjadi basis pokok dalam tatanan sosial. Masyarakat mengkonsumsi sesuatu tanpa mempedulikan klasifikasi kebutuhan yaitu: primer, sekunder dan tersier. Segalanya dapat dibeli tanpa memikirkan sesuatu itu perlu apa tidak. Hal tersebut meruntuhkan seluruh bangunan logika pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari menjadi logika konsumsi yang amat absurd. Betapa tidak absurd, jika dalam membeli sebuah produk, logika yang kita pakai tidak lagi terikat pada nilai utilitas, fungsi, dan kebutuhan, melainkan pada apa yang disebut sebagai logika tanda dan logika citra Nilai guna tidak lagi penting di sini, nilai tanda dan nilai citra sebagai identitas sosial sangat dinomor satukan. Aktivitas konsumsi secara aktual dinilai sebagai aktivitas konsumsi yang non-utiliratian.Penciptaan Teater kontemporer berjudul Welcome To The Simulation World sebagai perwujudan dari pembacaan terhadap realitas tersebut. Sudut pandang teater kontemporer memposisikan individu tidak menjadi objek melainkan sebagai subjek. Hal tersebut membuka ruang eksplorasi yang luas dalam proses penciptaan karya ini. Membuka peluang-peluang untuk dapat bertautan dengan disiplin-disiplin keilmuan yang lain dalam rangka mengartikulasikan karya. Untuk itu teater kontemporer menjadi pilihan yang ideal sebagai medium seni untuk menangkap realitas konsumsi secara aktual.