Kekerasan Seksual Terhadap Anak Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis

Seniman sebagai pencipta seni memiliki keterlibatan (aktif maupun pasif, langsung maupun tidak langsung) dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu karya seni semestinya selain menjadi wadah ekspresi pribadi juga menjadi sarana untuk mendidik masyarakat melalui penyadaran mengenai permasalahan te...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PANGASTUTI, Aurora Santika
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Prodi Seni Murni Jurusan Seni Murni FSP ISI Yogyakarta 2018
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40240
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Seniman sebagai pencipta seni memiliki keterlibatan (aktif maupun pasif, langsung maupun tidak langsung) dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu karya seni semestinya selain menjadi wadah ekspresi pribadi juga menjadi sarana untuk mendidik masyarakat melalui penyadaran mengenai permasalahan tertentu yang kerap kali terabaikan, atau kurang mendapat perhatian dalam keseharian. Hal ini meliputi permasalahan kekerasan seksual terhadap anak. Kekerasan seksual terhadap anak merupakan sebuah kejahatan dengan dampak mengerikan yang berpotensi menghancurkan masa depan anak. Diperlukan penyadaran dan peningkatan kepedulian publik terhadap bahaya tersebut melalui karya seni yang indah dan komunikatif namun tidak dengan vulgar menampilkan adegan kekerasan itu sendiri. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mempergunakan berbagai simbol dan metafora yang diadaptasi dari budaya populer dan ditampilkan melalui susunan elemen-elemen seni rupa (garis, warna, bentuk, ruang, komposisi) untuk menciptakan rangkaian karya seni lukis yang naratif dan ilustratif. Simbol-simbol yang banyak digunakan antara lain kelinci, yang merepresentasikan pelaku kekerasan, dan ular, yang mewakili trauma seksual.