Eksplorasi Fosil Dalam Lukisan

Eksplorasi merupakan kegiatan penjelajahan dan pencarian gaya pribadi dengan bereksperimen serta memperbanyak pengalaman pada teknik dan komposisi untuk menemukan bentuk-bentuk baru. Fosil merupakan benda artefak bersejarah yang memiliki nilai artistik dan muatan kisah kehidupan lampau. Fosil mengin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SETIAWAN, Didik Wahyu
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40242
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Eksplorasi merupakan kegiatan penjelajahan dan pencarian gaya pribadi dengan bereksperimen serta memperbanyak pengalaman pada teknik dan komposisi untuk menemukan bentuk-bentuk baru. Fosil merupakan benda artefak bersejarah yang memiliki nilai artistik dan muatan kisah kehidupan lampau. Fosil menginspirasi dalam karya lukisan serta melakukan proses eksplorasi untuk menangkap dan menemukan nilai artistik bentuk fisik fosil sebagai artefak (tangible) serta memaknai ulang kisah riwayat lampau (intangible). Metode Penciptaan karya lukisan dilakukan melalui beberapa prosedur yang diawali dengan proses pengamatan objek dan perenungan. Fosil memiliki bentuk fisik artistik tekstur dan warna yang unik serta nilai riwayat lampau, berkaitan dengan itu dalam penciptaan karya lukis ini penulis memakai teorinya Herbert Read. Dalam proses penciptaan karya juga memakai pendekatan metode penciptaan seni Hawkins: exploration, improvisation, dan forming. Dimulai dari membuat beberapa sketsa pada kertas, juga beberapa rancangan dibuat dengan editing photoshop dengan komputer dengan gambar sketsa untuk diterapkan menjadi lukisan atau ada karya yang langsung melukis di kanvas tanpa sketsa. Selanjutnya membuat tekstur kepermukaan kanvas sesuai dengan sketsa rancangan kedalam dia bidang dimensional. Penciptaan lukisan selain untuk kebutuhan berekspresi secara kreatif menampilkan jati diri juga bermakna sosial yang merupakan untuk merespon dan menanggapi kegelisahan kehidupan dari dialog imajiner dengan fosil pada lingkungan. Melalui proses pengamatan, penikmatan dan pemahaman terhadap lukisan yang bernilai masa lalu dengan karakter fosil, sebagai proses pembelajaran juga penyadaran diri hidup bermasyarakat.