Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo

Kesenian musik Krumpyung ini lahir pada masa penjajahan Belanda tahun 1919 di desa Mengasari, Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Di Tahun 1973 atas prakarsa seorang warga Desa Tegiri bernama Sumitro, kesenian musik ini muncul kembali. Musik “Krumpyung” sebenarnya menyimpan daya tari...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HERIYANTI, Nooraida
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2019
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40246
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-40246
record_format oai_dc
spelling isilib-402462019-06-17T14:55:26Z Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo HERIYANTI, Nooraida Sanggar Sekar Serambu Strategi Pemasaran musik krumpyung Tata Kelola Seni PPS ISI Yogyakarta 2019 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40246 TES/MTS/Her/s/2018 Kesenian musik Krumpyung ini lahir pada masa penjajahan Belanda tahun 1919 di desa Mengasari, Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Di Tahun 1973 atas prakarsa seorang warga Desa Tegiri bernama Sumitro, kesenian musik ini muncul kembali. Musik “Krumpyung” sebenarnya menyimpan daya tarik yang sangat bagus. Akan tetapi, sayangnya saat ini penggemarnya hanya kalangan tertentu saja. Selain dari regenerasi dari para pelaku kesenian atau pemain di musik krumpyung satu hal yang perlu diperhatikan adalah SDM (Sumber Daya Manusia) dalam hal pembuatan atau sistem produksi alat musik krumpyung itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi identitas, mengeksplorasi, menganalisis serta memformulasikan strategi pemasaran yang tepat bagi keberlangsungan sanggar Sekar Serambu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi serta didukung dengan analisis SWOT. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif yang mencakup analisis hasil wawancara dan analisis SWOT yang di dalamnya terdapat tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan yaitu analisis lingkungan eksternal dan internal (EFE dan IFE), tahap pencocokan yaitu analisis IE dan analisis SWOT, serta tahap keputusan dengan menggunakan hasil analisis SWOT. Hasil penelitian berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE, diperoleh interval faktor internal untuk kuadran analisis SWOT sebesar 1,190 dan interval faktor eksternal yaitu 0,673. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengembangan Sanggar Sekar Serambu berada pada posisi kuadran I yaitu dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah Growth and Build (tumbuh dan bina) menggunakan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar yang dimaksudkan adalah dengan memperbaiki sistem pengelolaan dari semua sisi, khususnya dalam pemasaran pertunjukan kesenian musik krumpyung. Adanya penambahan media promosi baik secara langsung maupun melalui media online terkait dengan keunikan yang dimiliki kesenian musik krumpyung akan mampu mempertahankan, memelihara serta meningkatkan citra sanggar Sekar Serambu di benak masyarakat dan penikmat musik. Selain itu, juga dilakukan strategi pengembangan produk dengan menambah pertunjukan, pengembangan metode pembuatan dalam proses produksi alat musik krumpyung, meningkatkan kemampuan pengelola dan kelompok-kelompok yang tergabung di dalam pengelolaan sanggar Sekar Serambu melalui pelatihan atau pendampingan yang bekerjasama dengan institusi/akademisi terkait. Yogyakarta xiii, 209 hal.: ilus; jurnal cetak; 30 cm TES/MTS/Her/s/2018 http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Sanggar Sekar Serambu
Strategi Pemasaran
musik krumpyung
Tata Kelola Seni
TES/MTS/Her/s/2018
spellingShingle Sanggar Sekar Serambu
Strategi Pemasaran
musik krumpyung
Tata Kelola Seni
TES/MTS/Her/s/2018
HERIYANTI, Nooraida
Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo
description Kesenian musik Krumpyung ini lahir pada masa penjajahan Belanda tahun 1919 di desa Mengasari, Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Di Tahun 1973 atas prakarsa seorang warga Desa Tegiri bernama Sumitro, kesenian musik ini muncul kembali. Musik “Krumpyung” sebenarnya menyimpan daya tarik yang sangat bagus. Akan tetapi, sayangnya saat ini penggemarnya hanya kalangan tertentu saja. Selain dari regenerasi dari para pelaku kesenian atau pemain di musik krumpyung satu hal yang perlu diperhatikan adalah SDM (Sumber Daya Manusia) dalam hal pembuatan atau sistem produksi alat musik krumpyung itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi identitas, mengeksplorasi, menganalisis serta memformulasikan strategi pemasaran yang tepat bagi keberlangsungan sanggar Sekar Serambu. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi serta didukung dengan analisis SWOT. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif yang mencakup analisis hasil wawancara dan analisis SWOT yang di dalamnya terdapat tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan yaitu analisis lingkungan eksternal dan internal (EFE dan IFE), tahap pencocokan yaitu analisis IE dan analisis SWOT, serta tahap keputusan dengan menggunakan hasil analisis SWOT. Hasil penelitian berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE, diperoleh interval faktor internal untuk kuadran analisis SWOT sebesar 1,190 dan interval faktor eksternal yaitu 0,673. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengembangan Sanggar Sekar Serambu berada pada posisi kuadran I yaitu dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah Growth and Build (tumbuh dan bina) menggunakan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar yang dimaksudkan adalah dengan memperbaiki sistem pengelolaan dari semua sisi, khususnya dalam pemasaran pertunjukan kesenian musik krumpyung. Adanya penambahan media promosi baik secara langsung maupun melalui media online terkait dengan keunikan yang dimiliki kesenian musik krumpyung akan mampu mempertahankan, memelihara serta meningkatkan citra sanggar Sekar Serambu di benak masyarakat dan penikmat musik. Selain itu, juga dilakukan strategi pengembangan produk dengan menambah pertunjukan, pengembangan metode pembuatan dalam proses produksi alat musik krumpyung, meningkatkan kemampuan pengelola dan kelompok-kelompok yang tergabung di dalam pengelolaan sanggar Sekar Serambu melalui pelatihan atau pendampingan yang bekerjasama dengan institusi/akademisi terkait.
format Tugas Akhir
author HERIYANTI, Nooraida
author_facet HERIYANTI, Nooraida
author_sort HERIYANTI, Nooraida
title Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo
title_short Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo
title_full Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo
title_fullStr Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo
title_full_unstemmed Strategi Pemasaran Musik Krumpyung Sebagai Identitas Folk Musik Bambu Pentatonis Hargowilis Kokap Kulon Progo
title_sort strategi pemasaran musik krumpyung sebagai identitas folk musik bambu pentatonis hargowilis kokap kulon progo
publisher PPS ISI Yogyakarta
publishDate 2019
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=40246
_version_ 1741201243228864512